Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan AEM-38th AFTA Council di Vientiane, Laos. (Foto: Kemendag RI)
Vientiane, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendag RI, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono mewakili Menteri Perdagangan RI selaku Alternate AFTA Council Indonesia memimpin Delegasi Indonesia pada Pertemuan AEM-38th ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) Council yang berlangsung di Vientiane, Laos, Senin (16 Sep).
Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Industri dan Perdagangan Laos, Malaithong Kommasith selaku AFTA Council Chair. Para menteri mengapresiasi Laporan Trade Negotiating Committee ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA-TNC) yang telah menyelesaikan beberapa bab dalam perundingan Upgrading ATIGA dan menugaskan ATIGA TNC melanjutkan perundingan agar Upgrading ATIGA dapat ditandatangani pada tahun 2025.
Para menteri mencatat perkembangan implementasi perdagangan barang di ASEAN/ATIGA, seperti implementasi e-Form D, menyelesaikan beberapa kasus Non-Tariff Measures (NTMs) di Matrix Actual Cases, perkembangan fasilitasi perdagangan untuk mendorong kelancaran arus barang, dan mendorong peluang implementasi ASEAN Single Window dengan Mitra Dialog ASEAN, seperti RRT, Korea, dan Jepang.
Para menteri juga mengapresiasi peningkatan utilisasi ATIGA setiap tahun dari tahun 2021–2023 sebesar 48,4% (2021); 53,8% (2022) menjadi 58,0% pada tahun 2023.
Baca Juga: Pertemuan Mendag RI dengan Chairman Cocoa Association of Asia (CAA) di Singapura
Para menteri juga mengapresiasi peningkatan utilisasi ATIGA setiap tahun dari tahun 2021–2023 sebesar 48,4% (2021); 53,8% (2022) menjadi 58,0% pada tahun 2023. Pada kesempatan ini, Dirjen PPI didampingi oleh Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kemenlu, Adhyanti Sardanarini Wirajuda; Atase Perdagangan RI Hanoi, Addy Perdana Soemantry; serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.***