Jatim, serayunusantara.com — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Timur, Novianto Sulastono, bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam audiensi di Gedung Negara Grahadi, Senin (30/06/2025) malam.
Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan antarlembaga, tetapi juga menjadi ajang memperkenalkan terobosan baru berbasis digital bernama DE IMEJ (Digital Ecosystem of Immigration and East Java).
Platform ini dirancang sebagai pusat informasi terpadu seputar keimigrasian, budaya, wisata, dan kuliner Jatim. Novianto menjelaskan, inovasi ini bertujuan memudahkan wisatawan mancanegara sekaligus mendukung UMKM dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, Kakanwil juga memaparkan program kerja serta peran Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) yang kini tak hanya menangani deteni (warga asing dalam proses imigrasi), tetapi juga pengungsi internasional dengan kolaborasi UNHCR dan IOM.
Gubernur Khofifah menyambut positif inovasi ini. Ia menekankan, Jatim merupakan provinsi dengan kunjungan wisatawan domestik tertinggi di Indonesia. Untuk meningkatkan kunjungan internasional, Bandara Juanda terus memperluas rute penerbangan langsung.
Baca Juga: Gubernur Jatim Dorong Umat untuk Hijrah Spiritual Gapai Keberkahan
“Terlebih setelah pencabutan izin 19 bandara internasional lain, Juanda menjadi satu-satunya pintu masuk di wilayah ini,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, termasuk penyediaan Information Center multibahasa. Salah satu program andalan adalah Makkah Route, hasil kerja sama dengan Duta Besar Arab Saudi, yang telah berjalan dua tahun.
“Pariwisata adalah sektor strategis penurun pengangguran. Jatim sendiri tercatat sebagai provinsi dengan tingkat pengangguran terendah,” tambah Khofifah.
Turut hadir dalam pertemuan ini pejabat struktural Kanwil Imigrasi Jatim, sementara Gubernur didampingi kepala dinas terkait seperti Pariwisata, Kominfo, Perhubungan, Tenaga Kerja, dan Biro Hukum. (Serayu)