Jatim, serayunusantara.com – Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, mengimbau Calon Jemaah Haji (CJH) agar bersabar menyikapi perubahan jadwal penerbangan haji. Hal ini terjadi setelah Pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem pengelompokan kloter berdasarkan syarikah (penyedia layanan).
Gus Shobih menyadari bahwa perubahan jadwal ini dapat memengaruhi kondisi psikologis jemaah, terutama karena tanggal keberangkatan mereka terpaksa dimajukan atau ditunda demi penyesuaian dengan kebijakan baru.
“Memang berat bagi jemaah yang sudah mempersiapkan diri sesuai jadwal awal. Namun, karena ini ketetapan Arab Saudi, Pemerintah Indonesia wajib mengikutinya,” ujarnya pada Jumat (16/5/2025).
Ia menambahkan, pemerintah berupaya mempertahankan keutamaan kelompok, seperti memastikan pasangan suami-istri tidak terpisah meski berbeda kloter.
Baca Juga: Burung Elang-Alap Jambul Diselamatkan dari Perdagangan Ilegal di Internet
Sementara itu, Imron Muhadi, Kasi Penyelenggaraan Umroh dan Haji Kemenag Pasuruan, mengungkapkan kompleksnya proses penjadwalan ulang. Sebelumnya, jemaah Pasuruan dijadwalkan berangkat pada 27-28 Mei 2025, namun kini tersebar di beberapa tanggal.
Rincian terbaru meliputi:
- 96 jemaah kloter 56: Maju ke Minggu (18/5/2025)
- 5 jemaah kloter 83: Minggu (25/5/2025)
- 359 jemaah (kloter 87), 312 (kloter 88), dan 239 (kloter 89): Selasa (27/5/2025)
- 311 jemaah (kloter 91) dan 6 jemaah (kloter 93): Rabu (28/5/2025)
“Penataan ulang wajib dilakukan agar satu kloter hanya berisi jemaah dari satu syarikah. Kami hanya bisa menyesuaikan,” jelas Imron.
Baca Juga: PPIH Embarkasi Surabaya Ingatkan Jemaah Prioritaskan Kesehatan
Ditegaskannya, Kemenag Pasuruan akan menjalankan kebijakan ini secara optimal, termasuk merevisi daftar kloter, menggeser jemaah yang tidak sesuai, dan menyesuaikan pembagian kelompok dalam waktu terbatas. (serayu)