Pimpin Ziarah Nasional dan Tabur Bunga di TMP Raden Wijaya, Bupati Rijanto Ajak Generasi Muda Warisi Semangat Juang

Blitar, serayunusantara.com Usai memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Kanigoro, Bupati Blitar Rijanto bersama Wakil Bupati Beky Herdihansah dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melanjutkan rangkaian kegiatan dengan melaksanakan Ziarah Nasional dan Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Wijaya, Senin (10/11/2025).

Upacara berlangsung khidmat, dipimpin Komandan Kodim 0808 Blitar selaku inspektur upacara. Prosesi dimulai dengan pengibaran bendera setengah tiang, diiringi lagu “Mengheningkan Cipta” oleh korps musik.

Suasana hening menyelimuti area makam saat petugas dari TNI-Polri dan perwakilan pemuda bergantian menaburkan bunga di pusara para pahlawan, sebagai simbol penghormatan dan doa bagi pejuang bangsa.

Baca Juga: Bupati Rijanto Hadiri Apel Kesiapan Tanggap Bencana di Mapolres Blitar

Dalam pernyataannya, Bupati Rijanto menegaskan bahwa momentum Hari Pahlawan menjadi pengingat akan sejarah heroik Blitar, khususnya Pemberontakan Tentara Pembela Tanah Air (PETA) pada 14 Februari 1945. Ia menyebut peristiwa itu sebagai tonggak penting perjuangan kemerdekaan.

“Sebelum bendera Merah Putih dikibarkan pada 17 Agustus 1945, di Blitar sudah lebih dulu dikibarkan melalui Pemberontakan PETA. Ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab moral bagi kita semua,” ujarnya.

Rijanto menjelaskan, pemberontakan yang dipimpin Supriyadi tersebut merupakan perlawanan bersenjata pertama terhadap pendudukan Jepang dan menjadi inspirasi bagi lahirnya semangat kemerdekaan di berbagai daerah.

Ia menegaskan, sejarah itu menempatkan Blitar sebagai kota dengan identitas kepahlawanan yang kuat.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati juga menyampaikan pesan khusus kepada jurnalis dan generasi muda.

“Semangat kepahlawanan tidak hanya tentang berperang, tetapi tentang bagaimana kita berjuang di bidang masing-masing untuk kemajuan bersama,” ucapnya.

Rijanto menegaskan, ziarah ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan bentuk penghormatan dan refleksi atas pengorbanan para pahlawan dalam mempertahankan NKRI.

“Semangat mereka harus kita warisi dalam membangun Kabupaten Blitar yang maju dan bermartabat,” tandasnya. (adv/jun/kmf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *