Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Singkawang yang berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Rabu (20/2). (Foto: Kemenkeu RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkeu RI, Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Singkawang yang berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat pada Rabu (20/2). Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengapresiasi pembangunan Bandara Singkawang yang merupakan hasil kolaborasi antara sektor publik dan swasta. Dengan kontribusi APBN sebesar Rp272 miliar dan dukungan pengusaha lokal mencapai Rp155 miliar, proyek tersebut menjadi contoh nyata keterlibatan aktif masyarakat dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Bandara ini bisa dijadikan contoh, dikopi, direplikasi di daerah-daerah yang lain, terutama kerja samanya tadi ada skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) plus CSR (corporate social responsibility) ini sangat bagus, sekali lagi. Ini akan sekali lagi sangat mempercepat pengembangan potensi yang ada di berbagai wilayah di Tanah Air kita,” ujar Presiden dalam keterangan resminya (20/3).
Presiden juga optimistis keberadaan Bandara Singkawang akan mempercepat mobilitas orang, barang, dan logistik, serta menimbulkan pertumbuhan ekonomi baru di Kota Singkawang.
“Kita harapkan ini akan mempercepat mobilitas orang, mempercepat mobilitas barang, mempercepat mobilitas logistik dari dan ke Singkawang dan kita harapkan nanti akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Kota Singkawang,” kata Presiden.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Bahas Ekonomi Terkini dan Realisasi APBN dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR
Berdasarkan informasi dari Kementerian Perhubungan, Bandara Singkawang dibangun melalui skema KPBU dan CSR dari sedikitnya delapan pengusaha lokal Singkawang. Bandara ini dibangun sejak tahun 2019 hingga 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024.
Bandara ini memiliki landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 meter x 30 meter, taxiway 200 meter x 18 meter, apron 100 meter x 50 meter, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR.
“Saya menyampaikan terima kasih karena kalau pola ini bisa dilakukan di banyak bandara atau banyak proyek atau banyak pelabuhan ini akan mempercepat pembangunan infrastruktur yang berada di Tanah Air kita,” ujar Presiden.***