Program Pompanisasi di Kabupaten Blitar Perlu Dukungan Berbagai Elemen Agar Berjalan Maksimal 

Program pompanisasi di Kelurahan Sutojayan, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Program pompanisasi yang kini tengah dijalankan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa ada dukungan tersebut, program yang dijalankan di seluruh tanah air ini mustahil bisa terwujud dengan baik.

Program ini merupakan solusi cepat yang dikeluarkan oleh Kementan RI untuk mengatasi masalah pertanian agar tetap produktif di tengah musim kering berkepanjangan akibat fenomena perubahan iklim El Nino.

Perwujudan program pompanisasi ini dilakukan dengan memberikan bantuan pompa air kepada kelompok tani. Selain itu juga dibangun jaringan irigasi untuk mempermudah pengairan lahan persawahan.

“Pada program ini komoditas yang ditanam adalah tanaman padi. Melalui program pompanisasi ini tanaman padi didorong untuk ditanam lebih dari sekali dalam setahun,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar Toha Mashuri, Sabtu, 11 Mei 2024.

DKPP Kabupaten Blitar dan Ditjenbun Kementan RI saat mengunjungi area percepatan tanam melalui pompanisasi di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, Kamis, 25 April 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Toha mengatakan, para mantri tani, penyuluh pertanian lapangan (PPL), kelompok tani, maupun petani secara individu harus bahu membahu menyukseskan program ini agar berhasil. Termasuk perlu juga dukungan dari pemerintah daerah.

“Kami nanti bisa menyampaikan aspirasi kepada pemerintah pusat. Bisa juga para petani ini menyampaikan aspirasi terkait pompanisasi melalui aspirasi anggota DPR, silahkan memilih yang mana, sama saja,” ungkapnya.

Baca Juga: Cara Mentan Amran Gaet Anak Muda Bandung, Bangun Klaster Pertanian Modern

Toha berharap, kegiatan pompanisasi bisa menyebar hingga ke seluruh wilayah Blitar. Sehingga percepatan tanam padi bisa diterapkan di seluruh wilayah di Kabupaten Blitar. Terlebih alokasi pupuk bersubsidi tahun ini ditambah oleh pemerintah.

“Kita bersyukur tahun ini mulai lagi diberikan pupuk organik sebagai subsidi setelah sebelumnya diputus. Itu yang menurut kita sudah mulai berjalan lagi sekarang,” jelasnya.

Toha menyampaikan, pihaknya optimistis tahun yang akan datang Indonesia mampu mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan karena pompanisasi dibangun sebagai program masa depan pangan bangsa.

“Jadi pangan adalah kebutuhan dasar bagi lebih dari 270 juta penduduk Indonesia. Tanpa pangan sebuah negara tak bisa berdiri kokoh karena konflik sosial akan terjadi di mana-mana,” ujarnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *