KKP berhasil mengoptimalkan Smart Fisheries Village Unit Pelaksana Teknis di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan Gondol. (Foto: KKP RI)
Gondol, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan berhasil mengoptimalkan Smart Fisheries Village (SFV) Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan (BBRBLPP) Gondol, sebagai salah satu sentra budidaya laut sehingga mampu mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai 151,71 persen dari target di tahun 2023.
Dalam pelaksanaanya, SFV Budidaya Laut BBRBLPP yang merupakan UPT Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), memiliki fokus pada pengembangan budidaya laut khususnya komoditas kakap putih, bandeng, kerapu, kepiting dan rajungan serta udang vaname.
Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta menekankan bahwa esensi dari SFV UPT adalah optimalisasi aset yang berujung pada PNBP serta menjadikannya sebagai model/showcase usaha budidaya laut yang dapat diadopsi oleh masyarakat.
“Salah satu objek PNBP yaitu pengelolaan aset atau Barang Milik Negara (BMN). Aset negara tersebut mempunyai peranan langsung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang merupakan output dari pertumbuhan ekonomi,” tegas Nyoman.
Pada Ekspose SFV Budidaya Laut disampaikan bahwa capaian PNBP tahun 2023 sebesar Rp788.896.900 atau sebesar 151,71 persen dari target PNBP tahun 2023. Capaian PNBP tahun 2023 tersebut juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya, di mana pada tahun 2022 PNBP SFV Budidaya Laut berada di angka Rp442.540.928.
PNBP tersebut didapat dari optimalisasi aset, di mana saat ini SFV Budidaya Laut BBRBLPP Gondol memiliki aset yang tersebar di 3 lokasi yaitu di Desa Penyabangan, Desa Sumberkima, dan Desa Pejarakan.
Desa Penyabangan menjadi fasilitas utama perbenihan budidaya laut. Di desa tersebut, tersedia berbagai sarana dan prasarana penunjang budidaya laut, di antaranya empat kolam berukuran 100 meter kubik dan empat kolam berukuran lebih kurang 20 meter kubik yang dimanfaatkan untuk pemeliharaan induk (broodstock center), hatchery perbenihan ikan laut (larval rearing) untuk pemeliharaan benih dan pendederan kakap putih serta ikan kerapu, fasilitas pendederan ikan laut (nursery) yang menghasilkan benih ikan dalam berbagai ukuran, dan laboratorium khusus pakan alami dari spesies laut untuk kultur murni maupun kultur masal.
Sementara itu, di Desa Sumberkima, SFV BBRBLPP memiliki Instalasi Karamba Jaring Apung (KJA) yang ditunjang KJA High Density Polyethylene (HDPE) dengan 16 Lubang. Sedangkan di Desa Pejarakan, program SFV BBRBLPP memiliki Instalasi tambak berisi 13 petak dengan total luasan termanfaatkan 50.020 meter persegi.
Dari aset tersebut, SFV Budidaya Laut telah berhasil melaksanakan pengelolaan induk, sehingga induk ikan yang dipelihara mampu memijah dan menghasilkan telur yang digunakan dalam usaha perbenihan di samping juga dijual sebagai PNBP. Di mana capaian Produksi Hasil Usaha Pengelolaan Induk tahun 2023 pada Produksi Telur Ikan Bandeng mencapai Rp122.400.000 dan Produksi telur ikan Kakap mencapai Rp30.500.000. Selain untuk PNBP sebagian hasil produksi SFV berupa telur juga diberikan ke kelompok plasma sebagai CSR.
SFV Budidaya Laut juga telah berhasil memproduksi pakan alami. Produksi pakan alami dilakukan dengan mengoptimalkan sarana prasarana diantaranya bangunan laboratorium, serta bak – bak baik yang berupa bak beton maupun fiberglas.
Baca Juga: KKP Kembangkan RAS Nila Srikandi berbasis IOT
Dalam usaha budidaya ikan laut, perbenihan juga merupakan salah satu segmen usaha yang ditujukan untuk menghasilkan benih yang siap jual atau dilanjutkan pemeliharaannya dalam segmen usaha pendederan. Pada kegiatan SFV UPT Budidaya laut tahun 2023, perbenihan yang dilakukan adalah perbenihan ikan kerapu cantang, ikan kakap putih, serta kepiting dan rajungan. Di mana perbenihan ikan kakap memperoleh PNBP sebesar Rp23.449.600 dan perbenihan ikan kerapu mencapai Rp107.100.000. Selain untuk PNBP sebagian hasil produksi SFV berupa benih juga diberikan ke kelompok pelaku usaha dan mitra kegiatan SFV sebagai CSR.
Selain perbenihan, SFV Budidaya Laut juga melaksanakan kegiatan pendederan ikan kerapu dan ikan kakap putih. Di tahun 2023, pendederan ikan laut yang dilakukan telah menghasilkan produk berupa gelondongan ikan kakap putih maupun ikan kerapu cantang, yang mampu meraih PNBP senilai Rp61.000.000.
Pada kegiatan pembesaran ikan di tahun 2023, SFV UPT Budidaya Laut telah menghasilkan produk berupa ikan kakap putih maupun ikan kerapu cantang ukuran konsumsi dan menghasilkan produksi ikan dan PNBP senilai Rp35.900.000. Kegiatan lainnya yakni pembesaran udang vanamei di tambak yang mampu menyumbang PNBP senilai Rp71.115.000 di tahun 2023. Dalam rangka optimalisasi lahan yang ada, BBRBLPP Gondol juga menginisiasi usaha kelautan yaitu usaha garam di tambak dengan melibatkan Kelompok Usaha Garam Rakyat sebagai plasma.
Kerja sama dan jalinan sinergi dengan berbagai pihak juga menjadi langkah strategis dalam optimalisasi BMN/aset SFV Budidaya Laut. Beberapa bentuk kerja sama, diantaranya pemanfaatan lahan oleh beberapa mitra yakni CV Jaya Utama Abadi, UD Hadi Rama dan KPN Balidita. Selain itu terdapat kerja sama dalam bentuk pelaksanaan pelatihan masyarakat seperti Pelatihan Manajemen Usaha Budidaya, Workshop Perbenihan Kepiting, hingga Workshop Pakan Alami dan Penyakit pada Ikan Laut Budidaya.
SFV UPT BBRBLPP juga menjadi lokasi praktik, kuliah lapang, penelitian dan pengabdian masyarakat bagi siswa, taruna/i satuan pendidikan KP dan mahasiswa. Di sepanjang tahun 2023, SFV Budidaya Laut menjadi lokasi praktik bagi 91 orang peserta didik.
Baca Juga: KKP Gerak Cepat Bantu 1,6 Ton Ikan ke Korban Gempa Sumedang
Dalam rangka menghadapi era 5.0, SFV Budidaya Laut telah melaksankan percepatan digitalisasi yang dilakukan melalui implementasi dashboard SFV UPT BBRBLPP yang dapat dipantau secara online terintegrasi dalam website BBRBLPP https://kkp.go.id/brsdm/bbrblgondol/page/11335-dashboard-sfv-upt-bbrblpp. Selain itu dalam kegiatan produksi juga dilakukan otomatisasi pemantauan kualitas air yang hasilnya bisa dilihat secara real time melalui aplikasi Jala di smartphone maupun melalui web dashboard.***