Tulungagung, serayunusantara.com – Angin puting beliung menghantam kawasan permukiman padat di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, pada Jumat (21/11/2025) sekitar pukul 12.15 WIB.
Peristiwa terjadi bersamaan dengan pelaksanaan Sholat Jumat, memicu kepanikan jamaah ketika suara gemuruh disusul atap bangunan berterbangan.
Saksi mata sekaligus warga setempat, Hakim, menyampaikan bahwa hempasan angin terjadi sangat cepat dan menghancurkan struktur atap banyak rumah.
“Sekitar jam 12.15 siang lewat, ada angin puting beliung yang menerpa. Atap ini terbuka semuanya, dan ada satu jamaah tertimpa tiang penyangga,” ujarnya.
Plosokandang merupakan kawasan pendidikan yang dikelilingi perguruan tinggi seperti UIN SATU dan Universitas Bhineka PGRI. Kepadatan rumah kos dan permukiman menyebabkan dampak kerusakan semakin masif.
Menurut keterangan warga, angin puting beliung menerjang Dusun Kudusan dan Manggisan. Ratusan rumah dilaporkan terdampak, termasuk fasilitas umum seperti masjid dan poskamling.
Kerusakan paling parah menimpa bangunan dengan atap berbahan asbes dan seng. Selain atap rumah yang beterbangan, satu pohon besar juga tumbang.
Sejak sore hari, warga mulai melakukan perbaikan darurat untuk menutup atap rumah yang hilang. Kondisi ekonomi yang terbatas membuat perbaikan baru sebatas penutup seadanya.
“Kerusakan pasca bencana sudah kami perbaiki sendiri, dan sudah dipasang seadanya. Kami harap ada perhatian berupa bantuan pemerintah, sebab di tengah ekonomi yang sulit, masyarakat Desa Plosokandang begitu membutuhkan bantuan infrastruktur,” kata Hakim, salah satu warga setempat. (jun/serayu)













