Magetan, serayunusantara.com – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar rapat koordinasi evaluasi pengendalian inflasi terakhir tahun anggaran 2025, Senin (29/12/2025). Kegiatan ini berlangsung di Gedung Sasana Praja, Jakarta.
Rapat dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ahmad Wiyagus. Ia menegaskan, forum tersebut bukan sekadar agenda rutin, melainkan sarana penting untuk meningkatkan kinerja kepala daerah.
Wamendagri meminta pemerintah daerah lebih berinovasi dan kreatif dalam mengendalikan inflasi. Evaluasi akhir tahun dinilai penting sebagai bahan refleksi dan dasar penyusunan strategi pengendalian harga ke depan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BPS RI Sonny Harry memaparkan data Indeks Perkembangan Harga (IPH). Tiga komoditas utama penyumbang inflasi di Jawa dan Sumatra yakni cabai rawit, bawang merah, dan daging ayam ras.
Menanggapi hal itu, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyoroti disparitas harga cabai di tingkat produsen. Meski produksi cabai di Aceh Tengah dan Bener Meriah melimpah, serapan rendah akibat distribusi terganggu dampak bencana.
Baca Juga: Polres Magetan Bangun Pospol Baru di Kawasan Wisata Telaga Sarangan
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian Pertanian menyiapkan tiga langkah, yakni memperkuat kolaborasi dengan offtaker, mengoptimalkan jalur distribusi darat B2B, serta mendorong subsidi transportasi melalui dana BTT daerah.
Sementara untuk komoditas daging ayam ras, Kementan mengembangkan sentra peternakan di 17 provinsi luar Jawa. Program ini mencakup penyediaan bibit, pakan, hingga penguatan industri hilir agar pasokan lebih merata.
Sebagai bagian pemulihan pascabencana, Kementan juga menyalurkan benih sayuran dan mulsa bawang merah gratis di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh guna menjaga ketahanan pangan lokal.
Dalam rapat tersebut, anggota TPID Kabupaten Magetan mengikuti kegiatan secara daring dari Ruang Jamuan Pendapa Surya Graha. (Ke/ha)













