Salah satu rangkaian ‘Bersih Desa’ Plosorejo dengan menggelar pagelaran wayang kulit. (Foto: Istimewa)
Blitar, serayunusantara.com – Warga dan Pemerintah Desa (Pemdes) Plosorejo Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar menggelar acara rutin tahunan yakni Bersih Desa.
Menurut Kepala Desa (Kades) setempat, Bejananto, tradisi ini digelar sudah turun temurun yang dilakukan berabad-abad lamanya oleh pendahulunya.
Di mana, kata Bejananto, ritual bersih desa ini merupakan wujud bersatunya manusia dengan alam.
Ritual Bersih Desa dapat didefinisikan sebagai wujud rasa syukur warga atas berkat yang diberikan Tuhan kepada masyarakat, baik dari hasil panen, kesehatan, dan kesejahteraan yang telah diperoleh selama setahun.
Baca Juga: Konflik Tanah Desa Rejoso, Wabup Blitar: Proses Hukum atau Kembalikan ke Desa
Selain itu, juga sebagai permohonan akan keselamatan dan kesejahteraan warga desa untuk satu tahun mendatang. Ritual Bersih Desa sendiri biasanya dilaksanakan satu kali dalam menjelang bulan suro.
“Hari pelaksanaanya pun tidak sembarangan ditentukan, melainkan ada hari-hari tertentu di dalam kalender Jawa yang merupakan hari sakral untuk melaksanakan ritual Bersih Desa masing-masing desa,” ungkapnya saat dikonfirmasi di kantornya, Rabu (14/6/2023).
Bejananto menambahkan, rangkaian kegiatan Bersih Desa berlangsung panjang. Ada 5 kegiatan yang digelar untuk memeriahkan kegiatan tahunan tersebut.
Kegiatan pertama diselenggarakan pada Rabu (7/6/2023) yakni Tahlil Akbar bersama masyarakat Desa Plosorejo bertempat di balai desa. Kemudian keesokan harinya, Kamis (8/6/2023) di tempat Cikal Bakal Desa Plosorejo digelar Khataman Al-Qur’an.
“Alhamdulillah, sambutan masyarakat luar biasa. Semoga apa yang menjadi cita-cita masyarakat Desa Plosorejo bisa terkabulkan,” ujarnya.
Tidak sampai di situ, Kamis (8/6/2023) sore di tempat Cikal Bakal Desa Plosorejo juga digelar kegiatan genduri yang melibatkan semua elemen masyarakat. Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur atas nikmat yang diterima oleh masyarakat.
Kemudian malam harinya, dilanjutkan dengan kegiatan pagelaran Wayang Kulit bersama Ki Dalang Sundoko asal dari Sumberingin, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Bangkitkan Semangat Pertanian Hortikultura dengan Tanam Brokoli Organik di Desa Tulungrejo
Pagelaran yang bertempat di Balai Desa Plosorejo itu mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Mereka secara seksama melihat cerita yang dibawakan oleh dalang kondang tersebut.
“Banyak pedagang yang berjualan di sekitar tempat pagelaran wayang kulit itu turut kecipratan rezeki. Dagangan mereka diserbu pembeli yang ingin melihat wayang kulit,” kata Bejananto
Dikatakan juga, rangkaian kegiatan Bersih Desa Plosorejo di penghujung ditandai dengan kegiatan ‘Ruwatan’ yang dilaksanakan di Balai Desa Plosorejo, pada Jum’at (9/6/2023).
Sementara itu, rangakaian ‘Bersih Desa’ bersumber dari anggaran dana desa (ADD) yang menelan biaya sebesar Rp63 juta, termasuk untuk acara Sholawatan.
“Saya berharap masyarakat tetap bisa melestarikan budaya di tengah perkembangan zaman. Budaya harus dirawat, agar anak cucu kita tidak hanya mendengarkan cerita saja,” tukas Kades dua periode ini. (jun)