Menteri Sosial menyempatkan bertandang ke salah satu pengrajin minyak kayu putih di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (21/12). (Foto: Kemensos RI)
Kab. Buru, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini tekankan pemberdayaan penerima bantuan sosial melalui potensi lokal. Di sela-sela kunjungannya meninjau operasi katarak di RSU Namlea, Menteri Sosial menyempatkan bertandang ke salah satu pengrajin minyak kayu putih di Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (21/12).
“Mereka sebagian besar adalah penerima bantuan sosial. Tetapi mereka sudah mendeklarasikan keluar dari bantuan sosial. Kemarin sudah graduasi. Artinya apa? Mereka sudah meningkat pendapatannya,” ujar Mensos.
Banyaknya pohon minyak kayu putih di Namlea menjadikan minyak kayu putih memiliki peluang tinggi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Kendati penghasilan sudah meningkat, keterbatasan sumber daya untuk memasarkan produk membuat minyak kayu putih terutama dari pengrajin kecil kurang diketahui masyarakat.
Menyikapi hal tersebut, Menteri Sosial memberikan solusi untuk melakukan rebranding dan membuka peluang pemasaran minyak kayu putih.
Baca Juga: Mensos Risma Berdayakan Masyarakat Papua: “Ayo, Mama Pasti Bisa!”
“Ini harus dicek lab dulu kandungannya. Jadi kita standarkan dulu satu persatu ya. Nanti kita bantu packagingnya,” kata Mensos.
Lasiang Nurtalu, pengarajin minyak kayu putih yang dikunjungi Menteri Sosial dan rombongan menyambut baik gagasan Mensos tersebut.
“Kalau ibu tadi menyampaikan akan membantu pemasaran, korang senang,” ungkap warga Karang Jaya tersebut.
Kementerian Sosial bersama dengan masyarakat setempat berkomitmen untuk terus mendukung pengrajin minyak kayu putih. Melalui branding dan peningkatan akses pasar, Kementerian Sosial berupaya memastikan bahwa pemberdayaan ekonomi ini memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi semua pihak terlibat.***