Respons Cepat Mensos Tri Rismaharini terhadap Keluhan Warga

Jotua Sinurat (51) menangis haru saat Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi kontrakannya di Arcamanik, Bandung pada Rabu (20/9). (Foto: Kemensos RI)

Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Jotua Sinurat (51) menangis haru saat Menteri Sosial Tri Rismaharini menyambangi kontrakannya di Arcamanik, Bandung pada Rabu (20/9).

Setelah mengetahui perihal Jotua yang viral karena berniat menjual sepeda seharga Rp 200.000 untuk melunasi biaya sekolah anaknya, Mensos Risma tak tinggal diam. Melalui Sentra Wyata Guna di Bandung, Mensos salurkan berbagai bantuan untuk menopang hidup Jotua dan anaknya.

Jotua pun sangat bahagia menerima bantuan yang berupa kebutuhan hidup (sembako, nutrisi anak, tas sekolah dan alat tulis), dukungan usaha mainan anak, peralatan makan, meja belajar, tikar, bantal, sprei, kasur bisa, kipas angin. Jotua juga menerima bantuan tunai sebesar Rp. 5.000.000, serta pelunasan biaya sekolah anaknya. Token listriknya pun turut diisikan.

Tak henti sampai di situ, Mensos Risma juga membantu perekaman e-KTP untuk Jotua. Diharapkan setelah memiliki e-KTP, Jotua bisa segera didaftarkan dan bisa diajukan untuk menerima bantuan.

Baca Juga: Dibimbing di Rusun STPL Kemensos, Mantan Pemulung Makin Sejahtera dengan Bertani

“Kalau sudah ada data kependudukan, maka akan sangat mudah untuk mengakses bantuan pemerintah,” ujar Mensos.

Saat bercengkrama dengan Jotua, Mensos menawarkan kepadanya untuk tinggal di Sentra Wyata Guna yang berada di Jl. Padjajaran, Bandung menjalani terapi.

“Sambil nanti bapak berobat, sambil nanti ada terapisnya di tempat saya. Mau?” tanya Mensos Risma kepada Jotua.

Jotua yang tubuhnya tak lagi bugar setelah menderita stroke itu dengan antusias menerima tawaran Mensos Risma. Ia pun mengungkapkan rasa tak percaya sudah ditemui Mensos secara langsung dan bahagia karena menerima begitu banyak bantuan.

Baca Juga: Bersama Kemensos, Pemkot Kediri Serahkan Bantuan Atensi Bagi Penyandang Disabilitas

“Senang, bahagia sudah dapat bantuan. Sekarang dikasih tempat tinggal di Pajajaran. Gak harus bayar Rp 650.000 per bulan,” tutur pria yang kesehariannya mencari nafkah sebagai penjual mainan keliling itu.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *