Sidang Kabinet Paripurna Perdana, Ini Arahan Presiden Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta. (Foto: Kemenkeu RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkeu RI, Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna perdana di Ruang Sidang Kabinet, Jakarta, pada Rabu (23/10). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih turut menghadiri kegiatan tersebut. Dalam arahannya, Presiden menekankan pentingnya efisiensi dalam mengelola anggaran. Seluruh menteri diminta untuk meninjau kembali alokasi APBN dan mengurangi kegiatan yang bersifat seremonial atau perjalanan luar negeri yang tidak esensial.

“Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. Pelajari lagi DIPA, pelajar lagi. Saya minta detail kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, terlalu banyak sarasehan, terlalu banyak konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri, mohon dikurangi. Kita harus memberi contoh, fokus kita adalah pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam,” kata Presiden.

Lebih lanjut, Presiden juga menegaskan pentingnya swasembada pangan dan energi di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

“Kita harus swasembada pangan, itu prioritas dasar karena situasi global, perang besar bisa pecah setiap saat. Kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri. Swasembada energi, mutlak!” ujar Presiden.

Untuk itu, Presiden menginstruksikan kementerian terkait untuk segera merumuskan program hilirisasi 26 komoditas utama yang harus segera dikerjakan.

Baca Juga: Menkeu: Restrukturisasi RKAKL dan DIPA Penting Guna Dukung Visi-Misi Kabinet Merah Putih

“Saya minta segera inventarisir proyek-proyek penting dalam program hilirisasi kita. 26 komoditas proyek-proyek yang vital dalam 26 komoditas tersebut yang harus dihilirisasi segera dirumuskan. Bikin daftar dan kita segera untuk mencari dana sehingga kita bisa mulai hilirisasi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,” kata Presiden.

Selain bidang pangan dan energi, Presiden juga menyoroti pentingnya program makan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil. Menurut Presiden, program ini merupakan langkah strategis yang krusial bagi kebangkitan bangsa Indonesia.

“Makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil adalah strategis. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintahan yang saya pimpin,” tegas Presiden.

Pendidikan dan kesehatan juga menjadi bidang yang mendapat perhatian utama. Arahan Presiden menggunakan teknologi untuk mempercepat akses pendidikan serta melanjutkan reformasi kesehatan guna mengatasi kekurangan tenaga kesehatan.

“Demokratisasi yang paling cepat, yang paling dirasakan oleh rakyat adalah pendidikan dan kesehatan. Kalau kita bisa memberi pendidikan yang terbaik untuk anak-anak kita, kesehatan yang memadai untuk seluruh rakyat kita, itu adalah demokrasi yang sebenarnya,” kata Presiden.

Baca Juga: Partisipasi Gernas BBI/BBWI, Bukti Komitmen Kemenkeu Dukung Pembinaan UMKM

Adapun Presiden meminta penegakan hukum yang tegas terhadap berbagai ancaman, seperti judi online, narkoba, penyelundupan, korupsi, serta kebocoran. Presiden memberi arahan agar aparat hukum dan intelijen untuk fokus pada pengawasan serta penindakan tegas dalam upaya menjaga stabilitas nasional.

“Hanya dengan penegakan hukum yang tegas dan intelijen yang baik, bukti-bukti yang kuat bisa kita segera mitigasi hal ini semua,” ujar Presiden.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *