SMESCO Indonesia Jadi Markas Besar Produk Lokal

MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Indonesia Local Brand Meet Up, di SMESCO, Kamis (21/12). (Foto: KemenKopUKM RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenKopUKM RI, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menginisiasi LLP-KUMKM atau SMESCO Indonesia untuk menjadi markas besar (mabes) produk lokal sehingga diharapkan bisa dikunjungi banyak konsumen yang ingin mendapatkan produk berkualitas dan terjangkau.

“Saya sudah bilang ayo SMESCO jadikan mabes produk lokal. Jangan mahal-mahal, Pemerintah kan tidak cari untung. Ayo kita bangun sama-sama branding bahwa SMESCO markasnya UMKM dan brand lokal,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam acara Indonesia Local Brand Meet Up, di SMESCO, Kamis (21/12).

Indonesia Local Brand Meet Up merupakan wadah bertemunya para founder brand-brand lokal dengan aggregator dan pemerintah untuk saling bertukar pikiran dalam mewujudkan “Gerakan Agregasi Lokal Brand”.

Menteri Teten melanjutkan, dengan adanya SMESCO sebagai mabes produk lokal diharapkan dapat mendorong nasionalisme konsumen. ”Dengan keberadaan mabes produk lokal ini, kami siap dan berani mendorong nasionalisme konsumen kita karena pasokan sudah siap dan tentunya dengan kualitas yang baik,” kata MenKopUKM.

Dia mencontohkan di Korea Selatan, terdapat kawasan ekonomi khusus untuk UMKM, di mana terdapat 36 pabrik untuk produk UMKM sehingga seluruh kebutuhan UMKM terintegrasi dalam satu tempat.

Baca Juga: KemenKopUKM Dorong Tenun Karaja Sumba Jadi Produk High End Yang Bernilai Tinggi

“Mungkin satu tower ada 145 pabrik, jadi terintegrasi semua sehingga lebih efisien enggak sendiri-sendiri dan based on teknologi. Hal ini bisa kita uji coba di SMESCO, kan sudah ada SMESCO Labo, bisa diperbesar jadi rumah produksi,” kata Menteri Teten.

Selain itu, model agregasi harus dikembangkan pada UMKM, mulai dari sisi produksi, distribusi, pasar, membangun brand image hingga ke pembiayaan. ”Agregasi penting bagi pelaku usaha rintisan skala kecil supaya tidak lagi sendiri-sendiri,” kata Teten.

Teten menjelaskan, soal pembiayaan saat ini sudah ada KUR Klaster yang tidak lagi menerapkan kolateral tapi menggunakan kredit skoring. Selain itu, sudah ada koperasi multi pihak untuk memudahkan dalam pengadaan bahan baku, pembiayaan, hingga logistik.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan, pemerintah saat ini sedang mengatur arus masuk barang impor agar dapat melindungi produk UMKM, sehingga tidak kalah dengan produk luar negeri baik yang dijual secara online maupun online.

“Perdangan secara elektronik kita atur walau ada beberapa yang terganggu awalnya namun kita harus berpikir dalam jangka panjang,” ucap Menteri Teten.

Baca Juga: KemenKopUKM Bersama KOTRA Dan KOMIPO Gelar Korea-Indonesia Start-Up Day

Dalam kesempatan yang sama, Chief Executive Officer (CEO) Jakcloth Ruddy Lasut menyampaikan acara Indonesia Local Brand Meet Up ini adalah tempat berbagi ide bagi para pelaku UMKM lokal untuk berkembang bersama.

Ruddy menambahkan keberadaan SMESCO dapat berperan untuk mendukung perkembangan brand-brand lokal. “Menurut saya dengan adanya Gedung SMESCO ini, dapat memfasilitasi event-event seperti jakcloth dan event-event lain yang sama-sama mendukung perkembangan brand-brand lokal,” katanya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *