Soal Ban Kapten One Love di Piala Dunia 2022, Jerman Beda Sikap Sampai Tutup Hidung

Tutup Hidung Tim Jerman pada Piala Dunia 2022 Qatar (Istimewa)

Blitar, serayunusantara.com | Foto tim Jerman dengan pose menutup hidung sebelum bertanding melawan Jepang di Khalifa International Stadium, Doha, Rabu (23/11) lalu menjadi viral.

Aksi tersebut merupakan bentuk protes terkait pelarangan ban kapten One Love, oleh FIFA. Sebelumnya, Jerman berniat mengenakan ban kapten One Love di Piala Piala Dunia 2022 Qatar.

Sikap Jerman soal ban kapten One Love ini berbeda dengan Inggris dan Perancis.

Saat meraih kemenangan 6-2 atas Iran, Inggris membuktikan janjinya dengan tidak mengenakan ban kapten berlogo OneLove di lengan Hary Kane, dan tidak aksi protes apapun tidak aksi protes apapun sebelum pertandingan.

Begitu juga dengan Tim Prancis. Pernyataan menolak memakai ban One Love disampaikan Kiper sekaligus kapten Prancis, Hugo Lloris.

Baca Juga : Akhirnya FIFA Ijinkan Ban kapten One Love di Piala Dunia 2022 Qatar. Kenapa Ya?

Sama seperti Inggris, kiper Tottenham Hotspur itu mendasari sikapnya karena menghormati tuan rumah, Qatar.

“Ketika kita di Prancis, saat kami menyambut orang asing, kami sering ingin mereka mengikuti peraturan kami, untuk menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama saat saya pergi ke Qatar. Cukup sederhana,”

“Saya bisa setuju atau tidak setuju dengan ide mereka, tapi saya harus menunjukkan respek,” kata Lloris dilansir dari media cakrawala.co

Seperti diketahui, muncul dugaan bahwa ban One Love mewakili pesan untuk mengkampanyekan hak-hak kelompok LGBT.

Hal itu terkonfirmasi dari motif warna ban lengan itu yang mirip dengan pelangi, yakni simbol solidaritas kelompok yang masuk ke dalam LGBT.

Qatar sendiri merupakan negara yang menolak LGBT, seperti disampaikan mantan pemain sepak bola nasional Qatar, sekaligus Duta Piala Dunia, Khalid Salman.

Salman mengatakan, homoseksualitas adalah ‘kerusakan dalam pikiran’ dan ‘kerusakan spiritual dan “haram” di negara emirat yang mayoritasnya Muslim.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *