Blitar, serayunusantara.com – Makanan berbahan dasar fermentasi alami bernama sourdough kini sedang naik daun di Blitar.
Berbeda dengan roti biasa, sourdough menggunakan ragi alami dari fermentasi tepung dan air sehingga menghasilkan rasa yang khas, sedikit asam, aroma harum, dan tekstur lebih padat namun empuk di dalam.
Banyak kedai kopi, toko roti kecil, hingga UMKM lokal mulai memasukkan sourdough sebagai menu unggulan.
Selain karena rasa dan teksturnya yang unik, banyak warga Blitar memilih sourdough karena dianggap lebih sehat.
Fermentasi alaminya membuat roti ini lebih mudah dicerna dan memiliki indeks glikemik lebih rendah, sehingga baik untuk menjaga keseimbangan gula darah.
Baca Juga: Vietnam Drip, Kopi Susu Tanpa Ampas yang Kian Digemari Kawula Muda Blitar
Salah satu penggemar sourdough, Ema (22), warga Kepanjenkidul, mengaku sudah mulai menjadikannya camilan harian.
“Awalnya saya penasaran karena viral di internet. Begitu coba, rasanya beda banget—lebih beraroma, lebih ‘natural’. Dan yang penting, perut terasa lebih ringan dibanding makan roti biasa,” ujarnya.
Tren sourdough ini juga ikut mendorong kreativitas UMKM lokal, yang kini mengembangkan berbagai varian seperti sourdough cokelat, keju, garlic butter, hingga sourdough sandwich premium.
Diperkirakan tren ini akan terus berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat Blitar terhadap gaya hidup sehat.
Sourdough bukan sekadar menu roti biasa, namun juga simbol gaya konsumsi baru warga Blitar—lebih sadar kualitas, lebih menghargai proses alami, dan lebih peduli kesehatan. (Fis/Serayu)













