Tulungagung, serayunusantara.com – Setelah sepuluh bulan beroperasi sejak 6 Januari 2025, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Pesantren Al-Azhaar Kedungwaru, Tulungagung, menggelar forum terbuka bertajuk “Saran dan Evaluasi dari Penerima Manfaat”.
Forum terbuka
Kegiatan yang digelar pada Rabu, 5 November 2025, ini menjadi ruang reflektif untuk menakar keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN).
Bertempat di Gedung Dakwah Abi KH. M. Ihya Ulumiddin, Desa Kedungwaru, forum dihadiri oleh para kepala sekolah, guru PIC, Danramil dan Kapolsek Kedungwaru, kepala desa Kedungwaru, kepala desa Rejoagung, serta 15 awak media online.
Suasana berlangsung hangat dan kekeluargaan, mencerminkan semangat berjamaah yang menjadi ruh pelayanan di Pesantren Al Azhaar.
Perkuat Kebersamaan untuk Layanan yang Berkelanjutan.
Kepala SPPG Khusus Pesantren Al Azhaar, Yanita, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan semua pihak dalam pelaksanaan program MBG.
“Pertemuan ini kami gelar untuk mewujudkan kebersamaan agar ada rasa saling memiliki. Program MBG memiliki manfaat sosial yang besar. Saya bertekad menjaga agar program ini terus bermanfaat untuk semua,” ujar Yanita.
Baca Juga: Warung Raksasa di Balik Program MBG: Ketika Kantin Sekolah Kalah oleh Sistem
Ia menambahkan bahwa pelaksanaan MBG ke depan akan terus disempurnakan. “PIC di sekolah akan mendapatkan intensif dari BGN agar pelaksanaan semakin optimal,” jelasnya.
Dukungan Penuh dari Unsur Forkopimcam.
Dalam kesempatan yang sama, Danramil Kedungwaru Kapten Inf. Edy Mulyono membuka sambutannya dengan doa hasbana. Ia menegaskan pentingnya mendukung program MBG sebagai bentuk kepedulian terhadap masa depan generasi bangsa.
“Program MBG dari Presiden Prabowo ini adalah untuk kebaikan generasi. Maka sebaiknya didukung oleh semua pihak,” tegasnya.
Evaluasi Demi Layanan Gizi yang Halal dan Bergizi Seimbang.
Baca Juga: Masjid Agung Kota Blitar, Ikon Religi Bersejarah yang Jadi Pusat Spiritualitas dan Kebersamaan Warga
Sementara itu, KH. Imam Mawardi Ridlwan, Pengasuh Pesantren Al-Azhaar, mengajak seluruh peserta untuk tulus mengevaluasi jalannya program.
Kami semua minta dievaluasi. Pertemuan ini adalah ikhtiar agar setiap anak penerima manfaat MBG mendapatkan asupan yang halal, thoyib, bergizi seimbang, dan disukai,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abah Imam juga menyampaikan apresiasi kepada Mbak Sebrina Mahardika, Kepala SPPG awal yang kini menjabat sebagai Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Tulungagung sekaligus mengelola dapur SPPG Polres Tulungagung.
“Beliau mendampingi sejak awal. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dapur ini selama 10 bulan. Dan saat ini, sejak Agustus 2025, kepemimpinan SPPG dipegang oleh Mbak Yanita. Terima kasih atas dedikasinya,” ucapnya.
Kolaborasi untuk Keberlanjutan Program.
Forum ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata Pesantren Al Azhaar dalam mendukung program nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Evaluasi dilakukan melalui pengisian formulir digital (Google Form) oleh wali murid, kepala sekolah, guru, dan tenaga kesehatan desa.
“Kami berharap Mitra BGN yang mengelola SPPG menjalin hubungan sinergis dengan kepala SPPG. Prinsipnya adalah saling membantu,” tambah Abah Imam.
Ia menegaskan pentingnya evaluasi berkala, terutama setelah program berjalan lebih dari lima bulan.
“Guru diajak berkumpul, kepala desa dan bidan desa diminta memberi saran. Semua ini demi khidmat yang tulus dan optimal,” (Serayu)











