Pembukaan Tembakau Kopi Fest Blitar di Playground barat Kantor Pemkab Blitar, Jum’at (3/11/2023). (Foto: Serayu Nusantara)
Blitar, serayunusantara.com – Usai sukses menggelar Tembakau Kopi Fest pada tahun 2023, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar berniat mengadakannya kembali pada tahun 2024.
Selain mengembangkan tanaman pangan, DKPP Kabupaten Blitar juga berkomitmen untuk mengembangkan komoditas perkebunan, terutama tembakau dan kopi.
Pengembangan tembakau dan kopi terus dilakukan oleh pihak DKPP Kabupaten Blitar melalui pelatihan, bimbingan pelatihan (bimtek), pendampingan, dan festival yang digelar perdana pada tahun 2023 kemarin.
Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriatno mengatakan, bahwa pihaknya terus berupaya mengadakannya kembali di tahun 2024 ini.
“Hari ini memang kita terus berkoordinasi dengan beberapa pabrikan, dari pihak PT. Djarum dan PT. Petrokimia. Mudah-mudahan bisa mengadakan acara semacam itu lagi,” kata Lukas, Jumat, 26 April 2024.
Lebih lanjut, Lukas juga menjelaskan bahwa terkait anggaran untuk mengadakan event ini tidak ada, maka dari itu perlunya bekerjasama dengan rekanan yang ada di luar.
“Jika memang nanti bisa mengadakan kembali, kemungkinan akan kami adakan di sekitar bulan Juni atau Juli karena berkenaan dengan panen raya tembakau dan kopi,” ujar Lukas.
Selain itu, Lukas mengatakan bahwa kesuksesan Tembakau Kopi Fest 2023 tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, salah satunya adalah dari pihak Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Blitar Raya.
“Alhamdulillah kemarin dapat berjalan sukses, meskipun masih perdana. Hal itu tidak lepas dari kerja keras berbagai pihak, salah satunya di wilayah kopi yang secara penuh ditata oleh temen-temen ASKI Blitar Raya,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ahryan Festyananda yang merupakan Ketua ASKI Blitar Raya, menurutnya mengembangkan kopi tidak hanya melewati sosialisasi ataupun bimbingan lapangan saja, akan tetapi melalui event.
“Fungsi event seperti itu adalah mengenalkan kopi ini kepada kawula muda yang nanti akan meneruskan budidaya ataupun meningkatkan konsumsi kopi lokal. Karena secara ekonomi juga cukup menjanjikan,” ujar Ahryan. (adv)