Teledor, Ratusan Pelajar Peserta Upacara Sumpah Pemuda di Blitar Jatuh Pingsan

Petugas saat mengangkat peserta upacara yang jatuh pingsan. (Foto: IST)

Blitar, serayunusantara.com – Ratusan pelajar yang menjadi peserta upacara pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Blitar jatuh pingsan, di Alun-alun Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (28/10/2023).

Armada kesehatan tidak tersedia di lokasi, yang ada hanya dua mobil ambulans milik PMI. Sedangkan mobil plat merah milik Pemkab tidak siaga saat upacara berlangsung.

Petugas BPBD Kabupaten Blitar sempat menyemprotkan air ke peserta upacara. Namun karena cuaca panas sangat terik, para peserta satu persatu berjatuhan.

Petugas kesehatan dari Palang Merah Indonesia (PMI) pun terlihat mulai kewalahan ketika waktu menunjukkan pukul 9.30 WIB akibat peserta semakin banyak yang tumbang.

Ditambah mobil ambulans yang tidak cukup jumlahnya untuk banyaknya peserta yang berjatuhan. Akhirnya banyak peserta hanya ditempatkan dibelakang barisan, serta kurangnya tim medis juga mengikut sertakan aparat juga turut membantu.

Baca Juga: Jelajahi Bumi Trunojoyo, Bupati Sampang Lepas Peserta East Java Adventure Offroad

Puluhan di antara mereka, masih anak SMA yang mayoritas perempuan, harus mendapatkan perlakuan khusus dengan pemberian alat bantu pernapasan.

“Mungkin karena suhu udara yang memang panas ya. Beberapa karena pusing kepanasan dan panik menjadi kesulitan bernapas,” kata Noni, petugas PSC Kabupaten Blitar yang sedang menangani seorang siswi peserta upacara.

Ketika upacara mendekati usai sekitar pukul 10.45 WIB, tidak hanya siswa SMA yang tumbang tapi juga beberapa mahasiswa dan Aparatur Sipil Negara.

Wakil Kepala SMAN Sutojayan Sulis Supriyanto mengatakan bahwa banyak siswa yang mengikuti upacara belum sarapan pagi.

Sulis mengatakan, panitia tidak menyediakan makanan untuk sarapan pagi. Peserta hanya diberi snack saja.

“Mereka nunggu mulai jam 07.00 pagi. Saya kira upacara jam 8 mulai, tapi ternyata jam 09.00 baru mulai. Sehingga pas puncak upacara cuaca sangat panas,” pungkasnya.

Upacara yang dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu baru dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 10.30 WIB. (tim/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *