Kelompok prajurit melakukan aksi terjun payung dalam simulasi pendaratan pasukan tempur di wilayah Besole, Tulungagung, Kamis (7/12/2023). ANTARA/Destyan Hanrdi Sujarwoko.
Tulungagung, serayunusantara.com – Komando Cadangan Strategis Angkatan Udara (Kostrad) dari Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Madiun melakukan simulasi pengerahan pasukan melalui jalur udara (terjun payung) di Desa Besole Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Tak kurang dari 200 prajurit dikerahkan menggunakan pesawat angkut hercules yang dimobilisasi dari pangkalan TNI AU/Iswahyudi Madiun. Mereka kemudian terjun dari pesawat angkut militer era perang dingin itu dari ketinggian sekitar 50 meter, dengan seragam dan senjata lengkap.
“Aksi penerjunan itu merupakan latihan untuk melatih kesiapan tempur prajurit,” kata Asops Kasdivif 2/Kostrad Batalyon Infanteri Lintas Udara (Linud) 501 Bajra Yudha Madiun, Letkol inf Medi Haryo Wibowo dikonfirmasi usai latihan.
Dalam simulasi pengerahan pasukan tempur itu, setiap gelombang penerjunan diikuti 84 pasukan dengan membawa senjata lengkap. Pesawat melakukan tiga kali putaran untuk menerjunkan 200-an pasukan itu.
“Dengan uji siap tempur ini kami bisa mengetahui kesiapan pasukan,” katanya.
Ditanya skenario latihan, Medi menjelaskan pasukan terjun di wilayah Desa Besole. Pasukan lalu berkumpul di titik yang ditentukan. Setelah terkumpul 70 persen pasukan, mereka laku bergerak ke lokasi yang disinyalir dikuasai oleh musuh, sesuai skenario musuh berada di sekitar pantai yang ada di wilayah Selatan Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga: Pekerja Korban Kecelakaan Kerja Diberikan Bantuan oleh Polisi dan Tentara di Blitar
Pasukan akan melakukan perlawanan pada musuh yang menyusup dan menguasai wilayah yang telah dikuasai musuh.
“Komandannya lalu melaporkan operasi linud telah selesai,” katanya.
Setelah operasi linud selesai, akan dilakukan latihan tempur lainnya di pesisir dan perairan. Dalam latihan kedua akan melibatkan helikopter tempur dan perahu karet yang berangkat dari Pantai Popoh hingga wilayah Tasik Madu Kabupaten Trenggalek. Helikopter akan menurunkan pasukan di wilayah musuh dengan posisi masih sekitar 1 meter di udara, dan pasukan loncat dari helikopter.
“Nanti (musuh) menyandera warga, aparat kami yang bebaskan,” katanya.