Terima Kunjungan Wakil Presiden Iran, Menteri PPPA Siap Perkuat Kerja Sama Berkelanjutan

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga menerima dengan hangat kunjungan Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran, Ensiyeh Khazali di Kantor KemenPPPA pada Kamis (21/12). (Foto: KemenPPPA RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menerima dengan hangat kunjungan Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Republik Islam Iran, Ensiyeh Khazali di Kantor KemenPPPA pada Kamis (21/12). Kunjungan ini dilakukan untuk mendiskusikan lebih lanjut penguatan kerja sama antara Pemerintah Iran dan Pemerintah Indonesia dalam isu gender dan pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan keluarga.

“Kami menyampaikan apresiasi atas dukungan luar biasa yang telah diberikan oleh Pemerintah Iran kepada Pemerintah Indonesia selama ini. Pertemuan kita hari ini akan mencerminkan hubungan bilateral yang kuat dan berkelanjutan antara kedua negara, terutama dalam isu-isu perempuan, anak, ketahanan keluarga, dan masyarakat inklusif,” ujar Menteri PPPA, di Jakarta, Kamis (21/12).

Menurut Menteri PPPA, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Iran telah menjalin hubungan kerja sama yang baik sejak 2018-2020. Kerja sama tersebut telah menghasilkan beberapa kegiatan bersama dengan tema-tema strategis, yaitu pemberdayaan perempuan melalui industri rumahan; pelaksanaan Kota/Kabupaten Layak Anak; pemberdayaan perempuan melalui Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) dan perlindungan anak dalam dunia siber; serta implementasi pemberdayaan ekonomi perempuan kepala keluarga.

“Ke depannya, kami berharap kita bisa meningkatkan kembali kerja sama yang telah terjalin sebelumnya dengan berbagi praktik terbaik dan pertukaran informasi, menetapkan rencana aksi bersama, berpartisipasi dalam acara dan program pelatihan, serta bentuk project kolaboratif dan kerja sama lainnya dalam bidang pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan ketahanan keluarga,” tutur Menteri PPPA.

KemenPPPA dan Kantor Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Iran diagendakan akan memperpanjang Memorandum Saling Pengertian tentang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Ketahanan Keluarga. “Kami berharap kedua belah pihak dapat bermitra untuk membangun program kegiatan yang inovatif dan bermanfaat bagi perempuan, anak, dan keluarga, baik di Iran maupun di Indonesia. Kami juga sangat berharap lima Arahan Presiden Republik Indonesia terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat dikembangkan menjadi program kerja bersama,” imbuh Menteri PPPA.

Baca Juga: Dukung Komitmen Global dalam Perlindungan Perempuan, KemenPPPA Siap Laksanakan SPHPN Tahun 2024

Lebih lanjut, Menteri PPPA menyebutkan beberapa potensi kerja sama antara Indonesia dan Iran yang dapat dikembangkan lebih lanjut dalam kerjasama ke depannya. Diantaranya adalah kerjasama dalam pertukaran pengalaman dan praktik baik; kunjungan studi pemberdayaan kewirausahaan perempuan di pedesaan, meningkatkan kapasitas perempuan dalam kepemimpinan; penguatan Forum Anak Nasional di kedua negara sebagai pertukaran jejaring dan kolaborasi; serta melakukan penelitian bersama dan rekomendasi kebijakan mengenai isu gender.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden Ensiyeh Khazali menyampaikan ucapan terima kasih dan berharap pertemuan bilateral dengan KemenPPPA dapat dikembangkan  lebih lanjut dalam skala yang lebih luas. “Saya menyambut baik ajakan penguatan kerja sama ini. Di Iran, kami memang tidak memiliki kementerian perempuan, tetapi terdapat Wakil Presiden untuk Urusan Perempuan dan Keluarga yang menyusun kebijakan dan program, bekerjasama dengan kementerian yang menangani isu perempuan atau keluarga dan memantau aktivitas mereka. Kami mengambil pendekatan utama, yaitu memberdayakan perempuan dan mengurangi masalah yang dihadapi oleh perempuan dan keluarga,” kata Wakil Presiden Ensiyeh Khazali.

Sebelumnya, Menteri PPPA mendampingi Wakil Presiden Ensiyeh Khazali meninjau ruang pelayanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan command center yang dikelola oleh KemenPPPA. Dalam tinjauan tersebut, Wakil Presiden Ensiyeh Khazali mendapatkan gambaran proses layanan yang diberikan kepada korban, serta kondisi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia melalui Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA).

Usai pertemuan bilateral, Menteri PPPA turut mendampingi Wakil Presiden Ensiyeh Khazali bertandang ke PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Disambut langsung oleh Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi, Wakil Presiden Ensiyeh Khazali dan Menteri PPPA turut meninjau mini bazaar yang diisi oleh perwakilan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) perempuan nasabah program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) PT PNM.

Pada kesempatan kunjungan ke PNM, Arief memaparkan startegi PNM dalam memberdayakan perempuan prasejahtera melalui pemberian modal finansial, peningkatan intelektual dan sosial untuk membangun usaha. Ia berharap kunjungan Wakil Presiden Ensiyeh Khazali dapat menambah motivasi keluarga besar PNM sebagai pendamping dalam pemberdayaan ekonomi perempuan pelaku usaha ultra mikro dan memberikan inspirasi serta membuka peluang kerja sama antara PNM dan Iran.

Baca Juga: Menteri PPPA Ajak Seluruh Pihak Perkuat Pemberdayaan Perempuan di Dunia Digital

“Kami juga berharap Wakil Presiden Ensiyeh Khazali akan mendapatkan inspirasi atas apa yang kami lakukan dan memberikan insight juga kepada kami untuk perluasan program pemberdayaan perempuan dan jika memungkinkan akan ada kerja sama, lewat Menteri PPPA, antara PNM dengan Republik Islam Iran,” papar Arief.

Wakil Presiden Ensiyeh Khazali menyampaikan terimakasih atas sambutan dan pemaparan PT PNM berkaitan dengan berbagai langkah yang diambil untuk memberi dukungan dan pendampingan kepada pelaku UMKM perempuan di Indonesia. Wakil Presiden Ensiyeh Khazali berharap ada kerja sama untuk menindaklanjuti pertemuan hari ini, khususnya dalam mendukung kemajuan dan pemberdayaan perempuan.

“Di Republik Islam Iran kami juga mengalami tantangan, pengalaman dan keberhasilan yang sama (dengan Indonesia). Kami juga berupaya keras pada isu-isu yang berkaitan dengan perempuan, Maka kami menawarkan kerja sama dan peningkatan interaksi antara kedua belah pihak yang dapat dituangkan dalam Memorandum Saling Pengertian untuk meningkatkan dan mendorong upaya mencapai tujuan ini,” tutur Wakil Presiden Ensiyeh Khazali.

Di Menara PT PNM, Wakil Presiden Ensiyeh Khazali bersama Menteri PPPA, diajak berkeliling dan meninjau ruang monitoring atau command center PT PNM untuk melihat data real time nasabah PT PNM khususnya nasabah perempuan. Wakil Presiden Ensiyeh Khazali beserta delegasi dijawalkan akan kembali melakukan sejumlah agenda bilateral di Indonesia pada Jumat (22/12). Salah satunya akan menghadiri kegiatan Tasyakuran Puncak Peringatan Hari Ibu (PHI) Ke-95 Tahun 2023 yang akan dilaksanakan di Gedung Badan Riset Nasional (BRIN).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *