Tragedi di Blitar: Diduga Depresi Akibat Penyakit Menahun, Seorang Pria Lansia Ditemukan Tewas Tergantung

Blitar, serayunusantara.com — Warga di Kabupaten Blitar digemparkan dengan penemuan jenazah seorang pria berinisial S (64) yang diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Kamis (25/12/2025).

Korban ditemukan tak bernyawa di kediamannya, dengan dugaan kuat pemicu tindakan nekat tersebut adalah depresi akibat penyakit asam urat kronis yang dideritanya selama bertahun-tahun.

Kejadian ini pertama kali diketahui oleh pihak keluarga yang merasa curiga karena korban tidak kunjung keluar dari kamar. Setelah dilakukan pengecekan, korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Pihak kepolisian segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan identifikasi medis bersama tim kesehatan setempat.

Kapolsek setempat melalui keterangannya menyatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan luar oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.

Baca Juga: Antisipasi Nataru, Pemkab dan Forkopimda Blitar Siapkan “Operasi Lilin Semeru” Amankan 21 Titik Rawan

“Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ini murni tindakan bunuh diri. Pihak keluarga juga memberikan keterangan bahwa korban memang sudah lama mengeluhkan sakit asam urat kronis yang tak kunjung sembuh, yang diduga memicu kondisi depresi,” ungkapnya saat dikonfirmasi media.

Suparto (50), salah satu tetangga korban, mengaku terkejut dengan kejadian tersebut. Ia mengenal korban sebagai sosok yang cukup tertutup sejak kondisi kesehatannya menurun.

“Beliau memang sering mengeluh kakinya sakit sekali kalau buat jalan. Kami tidak menyangka rasa sakit itu membuatnya bertindak sejauh ini,” kata Suparto dengan nada sedih.

Pihak keluarga menyatakan telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

Jenazah korban langsung diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman secara layak.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk lebih peduli dan memberikan dukungan psikologis bagi anggota keluarga yang sedang berjuang melawan penyakit kronis guna mencegah kejadian serupa. (Fis/Serayu)

*Catatan Redaksi: Informasi dalam berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi tindakan serupa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala depresi atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup, segera hubungi layanan kesehatan jiwa atau pusat konseling terdekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *