Blitar, serayunusantara.com – Di utara Pasar Legi Kota Blitar, tepatnya di sisi utara kawasan pasar, masih tampak sosok tukang sol sepatu yang setia menjalankan profesinya.
Dengan perlengkapan sederhana berupa meja kayu kecil, beberapa benang jahit, lem sepatu, dan mesin jahit manual, ia mengais rezeki dari jasa memperbaiki alas kaki yang rusak.
Suara mesin jahit yang berpadu dengan ramainya pedagang dan pembeli di Pasar Legi seakan menjadi harmoni tersendiri. Di bawah tenda seadanya, tukang sol tersebut sabar melayani satu per satu pelanggan yang datang membawa sepatu, sandal, atau tas yang perlu diperbaiki.
Meski zaman sudah berubah dan toko sepatu modern mulai menjamur, keberadaan tukang sol di Pasar Legi tetap diminati. Harga jasanya yang terjangkau dan hasil kerjanya yang rapi menjadi alasan banyak pelanggan tetap datang.
“Kalau disini hasilnya awet dan cepat. Sudah langganan dari dulu,” ujar Siti, salah satu pengunjung pasar yang sedang memperbaiki sepatunya, Rabu (1/10/2025).
Baca Juga: Pasar Ikan Bandung Tulungagung, Sentra Perdagangan Perikanan Besar di Jawa Timur
Menurut pengakuan sang tukang sol, usaha ini telah digelutinya selama puluhan tahun. Ia mengaku mulai menekuni profesi tersebut sejak masih muda.
“Saya sudah lama kerja di sini, mungkin hampir 20 tahun. Dari dulu sampai sekarang tetap ramai, walau tidak seramai dulu,” tuturnya sambil tetap fokus menjahit sepatu pelanggan.
Profesi tukang sol sepatu kini memang jarang dijumpai, terutama di tengah perkembangan teknologi dan gaya hidup modern yang serba cepat.
Namun, bagi sebagian masyarakat, kehadiran mereka masih sangat dibutuhkan. Selain karena biaya yang lebih hemat dibanding membeli baru, ada nilai sentimental tersendiri bagi pelanggan yang memperbaiki barang kesayangannya. (Serayu)
