Ubah Sistem Pendidikan Lebih Baik, Wali Kota Kediri : Sabtu Minggu Libur, Tidak Boleh Ada PR

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan kepada para kepala sekolah terkait sistem pendidikan di Kota Kediri. (Foto: Pemkot Kediri)

Kota Kediri, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkot Kediri, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan arahan kepada para kepala sekolah terkait sistem pendidikan di Kota Kediri. Arahan itu disampaikan dalam Talkshow ‘Merancang Pendidikan di Kota Kediri untuk Masa Depan’. Kegiatan itu berlangsung di SMPN 1 Kediri, Kamis (14/9) yang diikuti kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di Kota Kediri.

“Saya harus menyampaikan sesuatu yang cukup krusial. Saya mengajak Bapak Ibu guru dan Kepala sekolah merancang pendidikan di Kota Kediri dengan sungguh-sungguh. Agar pada pendidikan di Kota Kediri tidak terjadi stagnansi,” ujarnya.

Abdullah Abu Bakar mengungkapkan pendidikan di Kota Kediri harus diubah menjadi lebih asyik. Siswa-siswi Kota Kediri harus mempunyai sudut pandang yang luas dan dapat menyelesaikan berbagai permasalahannya sendiri. Pekerjaan rumah tidak dapat membuat siswa Kota Kediri berkembang. Banyak siswa yang banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mengesampingkan bersosialisasi. Karena terlalu banyak mengerjakan pekerjaan rumah siswa menjadi kurang kreatif. Serta rendah kemampuan analisisnya, terlalu saklek, dan textbook oriented.  “Jangan kasih PR ke anak-anak, sekarang kasih mereka project. Kita kasih medianya. Anak-anak harus asyik mereka harus belajar dan bermain,” ungkapnya.

Wali Kota Kediri menegaskan guru-guru harus bisa eksplorasi bersama siswa dan mendorong untuk learning by doing. Siswa jangan hanya diajarkan mengahafal rumus namun harus diajarkan pengaplikasiannya dalam kehidupan. Sekarang semakin banyak hal yang bisa dipelajari. Siswa di Kota Kediri harus menjadi pemenang dan problem solver. “Nanti mereka ini akan bersaing lebih luas saya ingin ketika dibanding-bandingkan anak-anak ini jadi pemenang. Dengan tidak adanya PR siswa juga memiliki waktu lebih untuk belajar karakter di rumah,” tegasnya.

Baca Juga: Ini Jadwal Operasi Pasar TPID Kota Kediri Bersama Perum Bulog

Pada kesempatan ini Wali Kota Kediri berharap juga agar English Massive dan Quran Massive dinilai menjadi ekstra kulikuler di sekolah. Dua program ini memiliki potensi yang luar biasa bagi pendidikan anak-anak Kota Kediri. Program tersebut memiliki arah yang jelas dalam meningkatkan kemampuan siswa baik. “Program tersebut potensinya besar sekali. Anak-anak meluangkan waktu, tenaga dan banyak hal yang mereka suka dan belum tentu ada di sekolah. Tolong dinilai menjadi ekskul,” pungkasnya.

Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Direktur English Massive Chevy Ning Suyudi, Kepala Kantor Kemenag M. Qoyyim, Kabag Kesra Ahmad Jainudin, dan tamu undangan lainnya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *