Tanaman cabai yang terserang antraknosa. (Foto: UNSPLASH/Hendika S PRATAMA)
Blitar, serayunusantara.com – Sudah menjadi kebiasaan saat musim penghujan tanaman cabai mudah terserang penyakit antraknosa (patek). Banyak petani yang mengeluh karena tanamannya terserang penyakit itu.
“Yang terjadi biasanya saat musim penghujan, biasanya seperti itu,” kata Kabid Sarana dan Prasarana Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi saat dikonfirmasi serayunusantara.com, Jumat (2/6/2023).
Namun, apabila nantinya wilayah Kabupaten Blitar mengalami cuaca kemarau kering, maka penyakit antraknosa kemungkinan besar tidak akan menyerang tanaman cabai.
“Yang banyak nanti mungkin hama. Hamanya yang harus tetap kita waspadai saat musim kemarau, karena merugikan petani,” kata Hikma.
Baca Juga: Lewat Panen Raya, DKPP Kabupaten Blitar Optimis Produksi Pangan Bisa Meningkat
Menurutnya, meskipun ada ancaman serangan hama pada tanaman cabai, petani harus tetap memantau lahannya yang ditanami cabai secara dini.
“Jadi, begitu nanti ada serangan harus dikendalikan, agar serangannya tidak meluas ke lahan yang lain,” lanjutnya.
Hikma menambahkan, apabila nantinya benar, memasuki catur wulan kedua tahun 2023 Kabupaten Blitar mengalami musim kemarau kering, dia mengajak petani tanaman cabai untuk meluaskan lahan yang ditanami cabai.
“Yang menurut data kami biasanya 4 ribu hektare yang wilayah Blitar bagian utara, harapan kami bisa lebih dari itu,” tandasnya.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, ada sekitar 8.000 hektar lahan pertanian cabai. sekitar 5.000 hektare bakal panen raya dalam pertenagahan tahun. Sedangkan sisanya, beda waktu panen. Hal itu merupakan upaya untuk menjaga stabilitas harga cabai di pasaran.
Ada yang perlu dibanggakan masyarakat Kabupaten Blitar, berdasarkan data dari DKPP Kabupaten Blitar sampai saat ini Bumi Penataran masih menjadi daerah sentra cabai. Pasokan komoditas bumbu dapur utama ini masuk 3 besar di Indonesia yang dikirim ke Jakarta dan daerah-daerah lain.
“Sehingga nanti bisa memenuhi kebutuhan cabai pada akhir tahun 2023, atau saat hari-hari besar nasional, seperti hari raya, dan Kabupaten Blitar bisa memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Hikma. (adv/Jun)