Urban Farming, Solusi Bertani di Tengah Sempitnya Lahan

Ilustrasi urban farming. (foto: ling_gigi/unsplash)

Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar memberikan solusi kepada petani di tengah sempitnya lahan. Solusi yang diberikan dengan menjalankan urban farming.

Kepala Dispertapa Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengatakan, urban farming merupakan pertanian perkotaan untuk mengoptimalkan lahan yang sempit. Dengan begitu, sistem ini cocok untuk masyarakat perkotaan yang punya lahan terbatas.

“Tidak ada alasan bagi masyarakat kota untuk tidak bertani. Minimal mereka bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya dari urban farming,” kata Wawan, Selasa (8/11/2022).

Menurut Wawan, urban farming tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan saja. Lebih dari itu, urban farming juga dapat dimanfaatkan untuk memperindah halaman dengan menanami bunga.

Baca Juga : Lewat Biosaka, Dispertapa Kabupaten Blitar Harapkan Penggunaan Pupuk Kimia Bisa Menurun

“Bunga-bunga ini sangat beraneka ragam. Tinggal memilih mana yang cocok ditanam di halaman rumah. Bunga-bunga ini pun juga laku kalau pemiliknya ingin menjualnya,” ujarnya.

Oleh karenanya, lanjut Wawan, urban farming memiliki banyak sekali manfaat bagi masyarakat. Mulai berguna untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga.

“Lingkungan tentu juga akan tetap asri. Masyarakat bisa nyaman menikmati halaman rumahnya yang bersih, indah dan bisa menghasilkan nilai ekonomi,” lanjutnya.

Terakhir, Wawan mendorong agar para petani di Kabupaten Blitar terus berinovasi dalam memajukan pertanian. Terlebih apabila bisa memberi manfaat bagi para petani lain.

“Intinya dalam bertani saat ini tidak harus menggunakan pertanian konvensional, bisa menggunakan terobosan-terobosan yang bisa memudahkan dan meningkatkan hasil produksi pertanian,” pungkasnya. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *