Wagub Emil: Pemprov Jatim Fokus Pulihkan Keamanan dan Perbaiki Fasilitas Publik

Jatim, serayunusantara.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim memprioritaskan pemulihan keamanan serta perbaikan fasilitas umum.

Oleh karena itu, rencana perbaikan Gedung Negara Grahadi, termasuk ruang kerja wagub, belum menjadi pembahasan utama. Hal tersebut ia sampaikan usai rapat paripurna di DPRD Jatim, Selasa (2/9/2025).

“Perbaikan nanti akan dipikirkan. Sekarang prioritas kami bersama TNI-Polri adalah mendukung upaya menjaga ketertiban dan keamanan bagi masyarakat,” jelas Emil.

Terkait besaran kerugian dan jumlah aset yang rusak, Emil menyebut masih dalam tahap pendataan. Ia menekankan pentingnya memperhatikan dua hal utama, yaitu fasilitas publik serta dokumen-dokumen penting.

“Yang harus segera dibenahi adalah fasilitas umum yang digunakan masyarakat. Kedua, dokumen-dokumen, karena itu bagian dari tata kelola dan akuntabilitas pemerintahan,” terangnya.

Baca Juga: Bupati Pasuruan Ingatkan ASN Jaga Kesederhanaan dan Bijak Bermedia Sosial

Emil menambahkan, kebutuhan perbaikan untuk mendukung tugas pemerintah akan dicarikan solusi kemudian. Namun, ia menilai lebih tepat bila saat ini fokus diarahkan pada kepentingan masyarakat.

Selain itu, Emil menegaskan Pemprov Jatim juga berupaya menjaga ketertiban tidak hanya di Grahadi, tetapi di seluruh wilayah Jawa Timur.

“Masyarakat dan pelaku usaha harus bisa beraktivitas dengan tenang. Kalau kegiatan terhenti sehari saja, ada yang bisa sampai tidak makan. Maka semua titik harus dijaga, bukan hanya Grahadi,” tegasnya.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa Gedung Negara Grahadi tetap mendapatkan pengamanan. Menurutnya, Grahadi tidak hanya milik Pemprov Jatim saat ini, melainkan aset bersejarah milik seluruh masyarakat Jawa Timur.

“Grahadi sudah ada sejak masa Gubernur Suryo, bahkan sebelum kemerdekaan. Jadi pengamanan ini bukan sekadar untuk Pemprov, melainkan bentuk tanggung jawab menjaga warisan sejarah Jawa Timur. Tidak heran jika gedung ini kerap dijadikan sasaran oleh pihak yang tidak bertanggung jawab karena posisinya sebagai simbol,” pungkasnya. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *