Wali Kota Surabaya Siap Danai Pendidikan Remaja dengan Syarat Tertentu

Jatim, serayunusantara.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menekankan perlunya transformasi pola pikir orang tua dalam mendidik anak remaja. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Kelas Sinergi Keluarga untuk Remaja yang Lebih Baik di Gedung Sawunggaling, Sabtu (24/5/2025). Di hadapan 500 orang tua dari keluarga berpenghasilan rendah (desil 1-3), Eri menyatakan bahwa peran orang tua sangat vital dalam membentuk karakter dan masa depan anak.

Usai acara, Eri berbincang dengan sejumlah remaja yang sebelumnya ditangani Satpol PP. Ia memberi motivasi agar mereka tidak mengulangi kesalahan. Menurutnya, Pemkot Surabaya telah menjalankan intervensi melalui Sekolah Kebangsaan, program 10 hari yang sukses mengubah perilaku remaja. Namun, efeknya sering tidak bertahan lama.

“Setelah 3-4 bulan, beberapa kembali ke kebiasaan buruk. Karena itu, kami mendirikan asrama seperti Kampung Anak Negeri (Kanri) dan program Satu Sarjana Satu Keluarga Miskin,” jelas Eri.

Ia juga mengingatkan tentang pasal pembiaran dalam hukum bagi orang tua yang lalai mengawasi anak, terutama yang terlibat aksi negatif seperti mengamen, ngelem, atau tawuran. Dalam acara tersebut, perwakilan Polres dan BNN turut memberikan penyuluhan.

Eri menegaskan bahwa orang tua yang abai akan menghadapi konsekuensi hukum. “Mungkin karena kurang kasih sayang dan perhatian, anak-anak mencari pelarian,” ujarnya.

Baca Juga: Bupati dan Wakil Bupati Magetan Periode 2025-2030 Resmi Dilantik Gubernur Jatim

Pemkot Surabaya berkomitmen membantu pendidikan anak dari keluarga kurang mampu, asalkan mereka mematuhi syarat sederhana: pulang sebelum pukul 22.00 WIB.

“Jika tak ada biaya, serahkan ke kami. Kami akan sekolahkan mereka di Kanri atau Asrama Bibit Unggul,” kata Eri. Ia menekankan bahwa asrama ini bukan tempat hukuman, melainkan wadah pembinaan dengan fasilitas belajar yang memadai.

Pemkot menyiapkan 200 kursi di Asrama Bibit Unggul melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana, serta 200 kuota untuk jenjang SMP-SMA. Eri juga memastikan privasi penerima bantuan tetap terjaga.

“Sejak 2022, kami menjaga nama baik warga yang kami bantu agar tidak merasa malu,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala DP3A-PPKB Surabaya, Ida Widyawati, menyatakan akan segera menindaklanjuti arahan Wali Kota terkait pembinaan orang tua dan remaja. Pemkot juga menyediakan program Padat Karya bagi orang tua berpenghasilan di bawah Rp4 juta.

Baca Juga: Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sosial bagi Warga Bangkalan

“Kami siap mendukung pendidikan anak kurang mampu melalui Kanri atau Bibit Unggul,” ujar Ida. Peserta kelas parenting kali ini adalah orang tua dari remaja yang pernah ditangani Satpol PP, banyak di antaranya berasal dari keluarga broken home.

“Kami terus galakkan edukasi pengasuhan melalui Puspaga Balai RW dan Kampung Arek Surabaya Ramah Perempuan dan Anak, termasuk penerapan jam malam dan apresiasi bagi RW yang aktif menjaga keamanan anak,” tutup Ida. (serayu) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *