Wamen PPPA: Perempuan Harus Terlibat dalam Pengambilan Keputusan Isu Energi

Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman KemenPPPA RI, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara masyarakat sipil, kampus, lembaga donor, pemerintah, dan media dalam isu perempuan, khususnya terkait krisis energi dan pangan. Hal ini disampaikan Wamen PPPA dalam acara Konferensi Nasional Perempuan Bicara Keadilan dalam Transisi Energi di Universitas Atmajaya, Jakarta.

“Kita sudah cukup lama mendengar ada potensi dunia akan mengalami krisis energi dan krisis pangan. Kalau krisis ini terjadi, perempuan sepertinya akan paling rentan terdampak. Lihat saja kemarin saat antrian gas, dominasi yang antri sudah dipastikan perempuan. Dalam pengelolaan energi di rumah tangga, posisi perempuan justru menjadi dominan untuk mengelolanya. Maka jika perempuan diberikan pengetahuan, dia akan mendorong sikap bijak dalam pengelolaan energi. Maka kami menyambut baik ide acara ini, dimana perempuan diposisikan untuk terlibat dalam proses pengambil keputusan terkait masalah energi. Ini yang kerap dilupakan. Terima kasih forum ini menjadi bagian yang mengingatkan soal perempuan harus terlibat dan dilibatkan dalam pengambilan keputusan penting,” ujar Wamen PPPA, pada Rabu (26/2).

Dalam masa transisi menuju energi terbarukan, Wamen PPPA menekankan perlunya pengetahuan yang luas bagi masyarakat, terutama perempuan. Ia menilai perempuan memiliki posisi strategis dalam mentransformasikan pengetahuan tentang energi kepada keluarga dan lingkungannya.

“Karena perempuan rentan terdampak, maka biasanya perempuan punya aspirasi yang harus didengar dalam upaya mencari solusi. Maka, kami mendorong perhatian semua pihak untuk membuka ruang keterwakilan perempuan dalam pengambilan keputusan penting, termasuk isu energi. Apalagi isu energi yang terbarukan nanti diharapkan lebih punya perhatian pada dampak lingkungan yang harus kita dukung. Kami berharap hasil pertemuan nanti bisa menjadi bahan diskusi bersama yang berkelanjutan dalam kemitraan antara kementerian dan kelembagaan lain yang strategis,” kata Wamen PPPA.

Baca Juga: Wamen PPPA: Merasa Aman adalah Hak Perempuan dan Anak

Wamen PPPA berharap pertemuan ini memberikan energi positif bagi semua pihak. Ia menekankan isu perempuan dan anak bukan sekadar pekerjaan biasa, melainkan sebuah perjuangan yang memerlukan keterlibatan hati dan pikiran demi kemajuan peradaban bangsa dan dunia.

“Kami berharap semua yang didiskusikan hari ini akan menjadi energi positif kebersamaan kita ke depan, terutama dalam mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih memiliki nilai kesetaraan dan keadilan gender,” pungkas Wamen PPPA.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *