Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Institut Amithya Surabaya yang berlangsung di Hotel Grand Darmo, Surabaya, Jumat (3 Nov). (Foto: Kemendag RI)
Surabaya, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendag RI, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga memberikan kuliah umum dengan materi “Perdagangan Internasional dalam Industri Pariwisata: Peluang dan Tantangan” kepada mahasiswa Institut Amithya Surabaya yang berlangsung di Hotel Grand Darmo, Surabaya, Jumat (3 Nov).
Wamendag Jerry mengatakan bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk memperluas akses pasar pada sektor jasa pariwisata di berbagai perundingan dengan negara lain. Komitmen yang diberikan yaitu di sektor perhotelan, resort, serta agen dan operator perjalanan.
Dengan dibukanya sektor tersebut, maka Indonesia dapat meningkatkan lapangan pekerjaan di dalam negeri, memberikan peluang untuk mendorong penyedia jasa lokal, serta meningkatkan sektor investasi di dalam negeri melalui sektor jasa pariwisata.
Lebih lanjut, Wamendag Jerry mengatakan bahwa peluang terbukanya sektor jasa Indonesia mencakup kesempatan lapangan pekerjaan yang lebih luas di negara lain; adanya kesempatan peningkatan kapasitas, seperti beasiswa sekolah atau kursus di sektor jasa pariwisata yang diberikan oleh negara mitra; serta peningkatan investasi di sektor jasa pariwisata, seperti pembukaan hotel baru di Indonesia.
Terbukanya sektor jasa menghadirkan berbagai tantangan yang harus dihadapi, di antaranya perlunya peningkatan kompetensi bagi tenaga kerja lokal, seperti bahasa asing (bahasa Inggris, Prancis, Mandarin, atau Spanyol); terbatasnya jumlah tenaga profesional bersertifikasi internasional sebagai salah satu syarat yang diperlukan; serta mahalnya biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikasi.
Wamendag berharap, para mahasiswa menjadi profesional di bidang pariwisata. Mahasiswa dari Indonesia setelah lulus dan memiliki pengalaman kerja dalam periode tertentu dapat menghubungi pengampu dari ASEAN MRA TP, yaitu Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk dapat diakui sebagai profesional di wilayah ASEAN. Setelah memperoleh pengakuan melalui skema MRA, mahasiswa dapat bekerja di mana saja di wilayah negara anggota ASEAN.***