Warga Gununggede Kabupaten Blitar Mulai Kuatir Limbah Kotoran Sapi Milik PT KSPP Bakal Rendam Mata Air

Kadang sapi perah milik PT KSPP yang berada di Dusun Kali kuning, Desa Gununggede, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Warga Desa Gunung Gede, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, mulai kuatir dengan limbah kotoran sapi (Tletong) dari peternakan PT Karya Suci Putra Prasetia (KSPP). Sebab, diduga tidak ada pengolahan limbah yang sesuai standar/memadai di pertenakan sapi perah tersebut.

“Kami (warga) merasa kuatir nantinya seperti apa. Ini masih sedikit, kalau sudah banyak di buang kemana limbahnya. Warga sekitar sampai sekarang juga belum ada sosialisasi. Jadi, mungkin saja belum ada izinnya,” keluh warga yang tidak mau disebut namanya saat dikonfirmasi serayunusantara di rumahnya, Gunung Gede, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, Minggu (25/2/2024).

“Saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar untuk segera menertibkan masalah ini. Jika tidak segera ditangani, maka ada satu dusun yang ada di bawah peternakan (Dusun Ngebakan) yang bakal tercemar sumber mata airnya oleh limbah kotoran sapi,” imbuhnya.

Dirinya juga mengungkapkan, sebagian warga sekitar pernah tertipu oleh PT KSPP saat masih menjadi pekerja bangunan.

“Waktu itu diminta untuk tandatangan. Padahal, kata kepala pekerja bahwa tandatangan itu untuk penerima slip gaji. Kemudian, informasinya di duga untuk kepengurusan perizinan,” paparnya.

Pipa sejenis paralon yang digunakan untuk membuang limbah jika penuh di tandon. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Dari hasil investigasi Serayu Nusantara di lokasi peternakan, memang tidak ditemukan adanya pengelohan limbah yang sesuai standar.

Baca Juga: Ayah Cabuli Anak Tiri Sejak 2019, Ditangkap Polres Blitar Kota

Hanya saja, ada kolam penampungan limbah kotoran sapi seukuran dua kali dua meter, dan semacam pipa (paralon) untuk mengalirkan limbah tersebut ke bawah.

Bak penampung kotoran sapi. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Perusahan peternakan sapi perah tersebut memiliki luas hampir 25 hektar. Namun, kurang lebih baru 50 ekor yang dipelihara.

Dari informasi yang dihimpun, sebentar lagi akan datang 50 ekor sapi perah lagi yang akan di datangkan dari Australia. Sebab, pembuatan kandang masih dalam proses.

Hingga berita ini diterbitkan, pemilik atau manager perusahan belum dapat dikonfirmasi, karena hari libur dan tidak berada di tempat. (jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *