Warga Kota Blitar Diimbau Waspada Ancaman Penyakit Chikungunya

Blitar, serayunusantara.com – Warga Kota Blitar diimbau untuk mewaspadai ancaman penyakit chikungunya. Tren penyakit itu di Jawa Timur mengalami peningkatan.

Administrator Kesehatan Ahli Madya, Dinas Kesehatan Kota Blitar, Trianang Setyawan mengatakan, sampai saat ini, pihaknya belum menerima adanya kasus chikungunya. Meski demikian, masyarakat diimbau tetap mewaspadai ancaman penyaman penyakit berbasis lingkungan (PLB), seperti chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD).

Sejauh ini, Dinkes Kota Blitar belum menerima laporan kasus chikungunya baru dari faskes di Kota Blitar, mulai dari menjelang akhir tahun 2024 sampai Januari 2025.

“Tren chikungunya mulai meningkat di wilayah kabupaten dan  beberapa daerah di Jawa Timur akan menjadi perhatian untuk peningkatan kewaspadaan kami,” kata Trianang, 22 Januari 2025, seperti dilansir dari laman Pemkot Blitar.

Baca Juga: Dorong Transformasi Digital Pendidikan Indonesia, Kemendikdasmen Luncurkan Rumah Pendidikan

Chikungunya, kata dia, disebabkan virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejalanya mirip dengan demam pada umumnya, namun tidak seberbahaya kasus DBD yang bisa menyebabkan pendarahan, dehidrasi hingga berujung fatal.

Penyakit itu dapat menimbulkan gejala penyerta yang khas seperti ruam – ruam merah pada kulit dan nyeri pada bagian sendi dapat memengaruhi produktivitas pasien. Bahkan, waktu pemulihannya sampai berhari-hari atau berminggu-minggu.

Trianang mengimbau, masyarakat yang mengalami gejala chikungunya bisa segera periksa ke faskes terdekat di Kota Blitar.

“Saya mengajak masyarakat menerapkan gerakan PSN 3M Plus dan menjaga daya tahan tubuh. Mengingat penyakit ini termasuk dalam safety meeting disease, pasien akan sembuh dengan sendirinya bila memiliki sistem daya kekebalan tubuh yang kuat,” ujarnya. (sry)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *