Blitar, serayunusantara.com – Warkop Noer yang berlokasi di utara Mamnu Kota Blitar kini menjadi salah satu titik nongkrong yang cukup digemari para penikmat kopi sederhana.
Dengan konsep warung kopi tradisional yang apa adanya, Warkop Noer menghadirkan suasana merakyat lengkap dengan menu andalan seperti kopi giras dan kopi ijo khas Tulungagung yang dikenal kuat aromanya.
Kedai ini tidak tampil mewah, namun justru kesederhanaannya menjadi daya tarik.
Ruangan yang lapang, bangku kayu, serta suasana santai membuat Warkop Noer menjadi tempat berkumpulnya para pemuda, pekerja malam, hingga warga sekitar yang ingin menikmati kopi tanpa harus merogoh kocek besar.
Harga menu di sini pun terbilang sangat terjangkau.
Baca Juga: Warkop Totokan, Tempat Ngopi Lawas yang Selalu Ramai Pemuda di Kota Blitar
Kopi giras yang dibuat dari seduhan kopi bubuk pekat disajikan mulai harga lima ribuan, sementara kopi ijo Tulungagung—yang masih dibikin manual dan dalam proses tradisional—menjadi favorit bagi mereka yang menyukai cita rasa klasik.
“Kalau di sini enaknya suasananya santai, kopinya juga lebih nendang. Saya paling sering pesan kopi ijo karena aromanya khas banget,” ujar Rizal, salah satu pengunjung setia Warkop Noer.
Menurut pemiliknya, konsep warkop sengaja dibuat tetap sederhana agar pengunjung merasa dekat dan nyaman.
Di tengah menjamurnya kafe modern, Warkop Noer bertahan dengan nuansa lama yang justru memberi ruang nostalgia bagi banyak pelanggan.
“Yang penting orang datang bisa ngobrol, ngopi, dan betah. Tidak perlu mewah, yang penting hangat suasananya,” ungkap pemilik warkop.
Hingga kini, Warkop Noer hampir tidak pernah sepi. Pada malam hari hingga larut, deretan meja sering dipenuhi kelompok pemuda yang berdiskusi, bermain gim, atau sekadar melepas penat sambil menikmati kopi giras hangat.
Dengan kehadirannya, Warkop Noer menambah warna bagi dunia perkopian Kota Blitar. Sederhana, merakyat, namun penuh rasa—itulah yang membuat warkop ini terus menjadi pilihan banyak orang. (Serayu)













