Blitar, serayunusantara.com – Istilah Warning yang kini mulai akrab di telinga masyarakat Blitar ternyata berasal dari singkatan Waroeng Kuning, sebuah warung makan yang terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa bulan terakhir.
Nama ini dipilih karena ciri khas bangunannya yang didominasi warna kuning terang, mulai dari papan nama, dekorasi dinding, hingga meja kursi yang membuat suasananya tampak lebih hidup dan mudah dikenali.
Waroeng Kuning hadir sebagai tempat kuliner dengan konsep sederhana namun memikat. Pemiliknya berupaya menghadirkan atmosfer hangat ala rumahan, lengkap dengan menu yang mengusung cita rasa lokal.
Masyarakat yang berkunjung biasanya menyebut tempat ini dengan sebutan “Warning”, sebuah istilah yang belakangan menjadi populer dan bahkan muncul dalam berbagai percakapan di media sosial warga.
Pengunjung mengaku bahwa penyebutan “Warning” memudahkan mereka untuk mengingat dan merekomendasikan tempat tersebut kepada orang lain.
“Namanya unik dan gampang diingat. Kalau teman tanya makan di mana, tinggal jawab ‘Warning’ saja, semua langsung paham,” ujar salah satu pelanggan.
Selain karena namanya yang mudah melekat, Waroeng Kuning juga dikenal memiliki harga yang terjangkau dan pelayanan ramah. Menu makanan yang disajikan pun cukup beragam, mulai dari sajian nusantara hingga menu kekinian yang digemari anak muda.
Kombinasi itu membuat tempat ini tidak hanya digemari keluarga, tetapi juga menjadi titik nongkrong favorit para pelajar dan pekerja di sekitar kawasan tersebut. (Serayu)









