Wakil Ketua MPR H Yandri Susanto S.Pt saat membuka acara Jalan Sehat dalam rangka Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan di Kantor Kemenag Kota Serang, Kamis (19 Oktober 2023). (Foto: MPR RI)
Kota Serang, serayunusantara.com – Melansir dari laman MPR RI, Wakil Ketua MPR H Yandri Susanto S.Pt menyampaikan bahwa pemuda yang menjadi santri itu hebat, dipundak anak muda yang hebat dan luar biasa inilah harapan mewujudkan Indonesia maju disematkan.
“Menjadi santri itu hebat, cita-cita mewujudkan Indonesia maju berada di pundak anak-anak Indonesia yang hebat dan luar biasa,” ungkap Yandri Susanto
Hal demikian disampaikan Yandri Susanto saat membuka acara Jalan Sehat dalam rangka Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan di Kantor Kemenag Kota Serang, Kamis (19 Oktober 2023). Turut hadir Walikota Serang Syafrudin, Kepala Kemenag Kota Serang Encep Safrudin Muhi, Ketua Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma’mun Ratu Rachmatuzakiyah dan Ketua BM PAN Banten Agung Sukmana.
Di hadapan ribuan santri kota Serang, Waketum PAN Yandri Susanto mengingatkan bahwa santri memiliki peran sebagai garda terdepan menolak prilaku menyimpang LGBT serta penyalahgunaan narkoba dan miras. Santri merupakan pahlawan pendidikan dan pejuang melawan kebodohan untuk mewujudkan indonesia emas 2045.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Konvensional ke Kendaraan Listrik
“Santri harus menjadi garda terdepan menolak prilaku menyimpang LGBT serta penyalahgunaan narkoba dan miras. Santri juga harus berperan aktif menjadi pahlawan di bidang pendidikan dan berjuang melawan kebodohan. Sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 bisa terwujud,” lanjut Yandri.
Yandri juga mengungkapkan bahwa tema hari santri 2023 adalah Jihad Santri Jayakan Negeri. Tema ini memiliki makna secara histori dan konstekstual yaitu santri memiliki andil besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia serta santri harus terus berkontribusi aktif dalam memajukan negeri.
“Jihad harus dipahami sebagai perjuangan intelektual yang penuh semangat dalam rangka mewujudkan indonesia emas 2045, tidak lagi dipahami sebagai pertempuran fisik,” tutup Yandri.***