Ajak Gunakan Pupuk Organik, DKPP Kabupaten Blitar: Tak Turunkan Hasil Produksi

Penyemprotan massal pupuk NPK dan organik cair Phonska Oca pada lahan budi daya padi seluas 20 hektare di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari, untuk memperkuat sektor produksi pertanian dalam negeri di tengah wabah COVID-19.  (ANTARA /H.O Petrokimia Gresik)

Blitar, serayunusantara.com Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar, Wawan Widianto mengajak petani untuk menggunakan pupuk organik. Wawan menyebut beralih ke pupuk organik tidak menurunkan produksi komoditi pertanian.

Wawan mengatakan, menggunakan pupuk organik memiliki banyak manfaat bagi petani. Manfaat pertama ialah harga pupuk organik lebih murah dibandingkan pupuk kimia.

“Tanaman yang diberikan pupuk organik juga akan minim terserang oleh hama, karena tidak menimbulkan efek samping, sehingga ekosistem alam tetap terjaga,” katanya, Senin (5/6/2023).

Salah satu pupuk organik yang bisa digunakan, kata Wawan, yakni pupuk organik cair ‘Pepetani’ yang dibuat petani di wilayah Blitar selatan. Pupuk tersebut terbuat dari kotoran sapi yang difermentasi.

“Pepetani adalah inovasi dari salah satu gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Blitar. Dan itu salah satu contohnya. Masih banyak pupuk organik yang lain,” jelasnya.

Baca Juga: Saat Panen Padi Inbrida, Bupati Rini Ingatkan Peran Penting Generasi Muda dalam Pertanian

Tak lupa, Wawan menceritakan, dari pengalaman petani di Blitar selatan, saat memberikan tanaman cabai dengan pupuk organik hasil panennya tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan menggunakan pupuk kimia.

“Petani di wilayah Blitar selatan telah membuktikan keberhasilan bertani dengan menggunakan pupuk organik, bahwa hasil produksinya lebih banyak,” tandasnya.

Menurutnya, petani bisa membuat pupuk organik secara mandiri, karena bahan bakunya ada di sekitar mereka. Sehingga tidak perlu mencari bahan baku yang harus mengeluarkan banyak biaya.

Terakhir, Wawan berharap petani di Kabupaten Blitar mulai beralih dari menggunakan pupuk kimia ke pupuk organik. Sehingga tidak ketergantungan terhadap pupuk kimia.

“Menggunakan pupuk organik banyak sekali manfaatnya. Hasilnya lebih banyak, tanaman lebih aman, dan tidak terlalu menggantungkan pada pupuk kimia yang saat ini kuota subsidinya dikurangi,” pungkasnya.

Baca Juga: DKPP Ajak Petani Jalan Bareng Bangun Pertanian di Kabupaten Blitar 

Melansir dari laman Kementerian Pertanian, ada 10 kelebihan pupuk oranik dibandingkan anorganik menurut PKT (Plantation Key Technology):

1. Tanpa efek samping. Aman bagi tanaman meskipun digunakan terus-menerus, juga tidak memiliki kandungan yang buruk bagi kesehatan manusia. Kualitas tanamanpun lebih bagus sehingga tanaman sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

2. Mengandung unsur mikro lebih lengkap jika dibandingkan dengan produk anorganik.

3. Mengandung asam-asam organik seperti asam humic, asam fulfic, hormon, dan enzim yang tidak terdapat pada formulasi anorganik. Kandungan ini membuatnya aman bagi tanaman, tanah, ekosistem, serta mikroorganisme.

4. Menjaga kestabilan Ph tanah. Pupuk alami memperbaiki struktur tanah dan mengurangi keasaman sehingga Ph tanah lebih stabil.

5. Mengandung makro serta mikro organisme yang punya peranan sangat penting menjaga sifat fisik dan biologi tanah.

6. Tidak membunuh bakteri dan jamur baik pada tanah yang dibutuhkan tanaman sebab tidak semua bakteri merugikan tanaman. Formulasi organik justru memberikan kehidupan bagi mikroorganisme baik yang selama ini bersahabat dengan petani.

7. Aman untuk sumber daya manusia yang mengupayakan tanaman tersebut. Sangat berbeda dengan penyemprotan bahan kimia yang dilakukan oleh wanita hamil dapat mengakibatkan cacat pada anak dan parkinson pada orang normal.

8. Aman digunakan dalam jumlah besar. Tidak menyebabkan ketergantungan atau peningkatan dosis jika dipakai terus-menerus, produk alami ini justru aman dipakai dalam jumlah besar.

9. Lebih murah sebab tidak menyebabkan ketergantungan tanah kepada pupuk. Berbeda halnya dengan bahan kimia yang jika digunakan dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan akan penyubur tanah yang semakin tinggi sementara kondisi tanah terus memburuk. Ini membuat para petani benar-benar sangat ketergantungan.

10. Menjaga ekosistem lingkungan. Semua keunggulan formulasi organik tersebut membuatnya ramah terhadap lingkungan, malah membantu menjaga keseimbangan lingkungan. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *