Pawai 1000 Obor Ramaikan Malam Tahun Baru Islam 1445 H

Memperingati Tahun Baru Muharram 1445 Hijriyah, ribuan warga di Kota dan Kabupaten Pasuruan menggelar  Pawai seribu obor. (Foto: Kominfo Kabupaten Pasuruan)

Kabupaten Pasuruan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkab Pasuruan, Memperingati Tahun Baru Muharram 1445 Hijriyah, ribuan warga di Kota dan Kabupaten Pasuruan menggelar  Pawai seribu obor.

Dari pantauan di lapangan, Pawai Obor atau populer dengan istilah ‘oncor’ di Pasuruan dilakukan mulai Selasa (18/7/2023) malam dan dilanjutkan Rabu (19/07/2023) pagi.

Sambil membawa ‘oncor’ Ribuan warga memadati jalan raya sampai masuk ke permukiman warga.

Seperti halnya di Desa Plinggisan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.  Pawai ‘oncoran’ sudah jadi tradisi tahunan. Ribuan warga turun ke jalan memeriahkan malam satu suro itu.

Rombongan warga pun tumpah ruah di sepanjang Jalan raya sejak pukul 18.30 WIB.

Baca Juga: Terapkan e-Retribusi Jukir Tepi Jalan Umum di Kabupaten Pasuruan

Jasmin Fadila (20), salah satu remaja yang sudah ikut pawai ‘oncor’ sejak kecil ini mengatakan, perayaan momen tahun baru islam tahun ini lebih meriah dari sebelumnya. Menurut santriwati ini, kegiatan ini bisa jadi ajang mengakrabkan antara warga sambil menambah teman.

“Saya sudah iku mulai kecil, seru ramai acaranya, Senang bisa tambah temen, ” ujar Jasmin.

Hal senada juga disampaikan Fandi (31),  warga Warungdowo. Ia menyampaikan bahwa tradisi menyambut malam suro ini masih terjaga sejak puluhan tahun lalu.

Kekompakan warga selalu terlihat menjelang momen pergantian tahun baru islam.

“Momen yang ditunggu kalau seperti ini, oncoran atau pawai seribu obor di kampung ini,” ungkap Fandy.

Baca Juga: Kapolda Jatim Launching Inovasi SIM Walk Thru dan e-Konfirmasi Tilang Satlantas Polres Pasuruan

Sementara itu, Camat Pohjentrek, Ifan menegaskan bahwa pawai obor sudah ada sejak nenek moyang dahulu. Hanya saja di tahun ini, jumlah pesertanya lebih banyak lantaran tak ada lagi pembatasan kegiatan masyarakat saat pandemi Covid-19.

“Bisa dilihat kalau tahun ini antusiasme warga jauh lebih meningkat bila dibanding tahun lalu atau bahkan sejak pandemi di tahun 2020,” tegasnya.

Untuk mengamankan jalannya pawai, sejumlah anggota kepolisian sampai Banser ikut mengawal pawai tersebut. Uniknya, warga tak hanya menonton pawai saja, melainkan juga menyediakan minuman dan makanan di sepanjang jalan yang bisa dibawa para peserta pawai.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *