Ajakan Wamentan RI Harvick Genjot Produksi Tebu Kejar Swasembada Gula, Dapat Sambutan Positif DKPP Kabupaten Blitar

Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi saat berkunjung ke Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, memberikan dorongan kepada petani Blitar untuk memaksimalkan penggunaan lahan guna meningkatkan produksi komoditas tebu.

Kunjungannya ke Blitar pada Selasa, 21 November 2023 itu menjadi momentum untuk menyampaikan instruksi dari Presiden terkait peningkatan produktivitas lahan yang produktif.

Harvick Hasnul Qolbi menekankan pentingnya memaksimalkan lahan yang produktif untuk dikembangkan, khususnya dalam meningkatkan produksi tebu. Hal ini menjadi langkah strategis dalam mencapai swasembada gula di masa depan.

“Kita zonasi mana lahan yang kurang baik, kita tingkatkan agar menghasilkan hasil terbaik. Jadi kualitas tebunya naik sehingga di produk hilir berupa gula bisa meningkat,” ungkap Harvick saat berbicara di Desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

Data yang dipaparkan dalam kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Indonesia saat ini mengalami defisit tebu hingga 800 ribu ton dari produksi sebanyak 2,6 juta ton dengan konsumsi mencapai 3,4 juta ton.

Wamentan RI yang menjabat sejak 2020 tersebut menjelaskan, pemerintah berupaya maksimal melibatkan masyarakat untuk memperbaiki kondisi tersebut setelah mengalami El Nino.

Baca Juga: Didorong Agar Lebih Maju, DKPP Kabupaten Blitar Kembangkan Produksi Jagung Lewat Benih Hibrida 

Selain itu, mengenai penambahan pabrik gula, Harvick menjelaskan bahwa untuk mencapai swasembada gula, diperlukan penambahan pabrik gula sebanyak 10 hingga 20 unit.

“Kalau penambahan pabrik gula, kita tunggu saja. Target untuk swasembada diperlukan penambahan pabrik gula di atas 10 sampai 20,” ungkapnya, memberikan optimisme terkait upaya mencapai swasembada gula di Indonesia.

Sementara itu, Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar Lukas Suprayitno menyambut baik kunjungan dari Wamentan RI tersebut. Baginya produksi tebu di Bumi Penataran punya potensi untuk menyokong kebutuhan gula nasional.

“Kita ini punya lahan tebu yang luas, kemudian kita juga memiliki pabrik gula di Rejoso. Tinggal bagaimana tugas kita untuk memaksimalkan ini semua,” ungkapnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *