Bank Jatim Dukung Program KURsus untuk Petani Tebu dalam Upaya Swasembada Gula

Jatim, serayunusantara.com – Guna mendorong percepatan swasembada gula nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) meluncurkan Kredit Usaha Rakyat Khusus (KURsus) bagi petani tebu di Jawa Timur.

Peluncuran program ini dilakukan di Kebun Tebu Prajekan, Bondowoso, dengan dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama SGN Mahmudi, serta Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Bank Jatim Edi Masrianto.

Bank Jatim berperan sebagai penyalur KURsus bagi petani tebu, memberikan akses permodalan untuk mendukung pengembangan sektor perkebunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Edi Masrianto menegaskan komitmen Bank Jatim sebagai BUMD terbesar di Jatim dalam mendukung program prioritas pemerintah, termasuk ketahanan pangan dan swasembada gula.

“Kami berupaya memastikan petani memperoleh pembiayaan yang terjangkau, mudah diakses, dan disertai pendampingan agar mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian,” ujar Edi. Ia menambahkan, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga kemitraan strategis dengan SGN bertujuan menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.

Sepanjang 2024, Bank Jatim mencatat pertumbuhan kredit sebesar 16,98% (YoY), melampaui rata-rata nasional (10,39% menurut OJK). Portofolio kredit produktifnya mencapai Rp29,65 triliun, dengan penyaluran KUR mikro senilai Rp5,61 triliun dan Jatim Mikro Rp3,32 triliun.

Baca Juga: Stok Beras Bulog Capai 3,6 Juta Ton, Serapan dari Petani Lampaui 2 Juta Ton

Gubernur Khofifah menyatakan pentingnya KURsus ini dalam mendukung petani tebu melalui koordinasi dengan Kemenko Perekonomian, SGN, dan perbankan. Ia mengingatkan agar dana KUR digunakan untuk usaha produktif, seperti pengadaan bibit unggul, pupuk ramah lingkungan, dan alat pertanian efisien.

“Keberhasilan tak hanya diukur dari kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan,” pesannya. Jatim sebagai produsen gula terbesar nasional menyumbang 50% produksi tebu Indonesia (16,69 juta ton pada 2024), menghasilkan 1,26 juta ton gula kristal putih.

KURsus ini menawarkan suku bunga tetap 6% untuk peremajaan kebun (>25 tahun) dan adopsi varietas unggul guna meningkatkan rendemen tebu. Khofifah berharap penyaluran KUR berjalan cepat dan tepat sasaran agar seluruh petani terbantu.

“Kami ingin petani tebu naik kelas, dari buruh tani menjadi pengusaha pangan yang tangguh,” tegasnya. (serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *