Begini Perkembangan Program Pompanisasi di Kabupaten Blitar Usai Apel Siaga di Kodam V/Brawijaya 

Kabid Prasarana DKPP Kabupaten Blitar, Mat Safi’i. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus menjalankan program pompanisasi. Program ini dijalankan guna mendukung ketahanan pangan nasional di tengah ancaman kerawanan pangan.

Beberapa waktu yang lalu, Kamis, 18 April 2024, jajaran DKPP Kabupaten Blitar menghadiri kegiatan apel siaga alat mesin pertanian di Markas Kodam Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Pangdam Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Wakapolda Jatim Brigjen Pol Ahmad Yusep. Hadir pula perwakilan dinas pertanian, Kodim, Babinsa, dari daerah lain se-Jawa Timur.

Usai menghadiri apel tersebut, DKPP Kabupaten Blitar langsung menindaklanjuti sampai tingkat kelompok tani (poktan) Bantuan pompa air yang diberikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kementerian Pertanian (Kementan) RI langsung diberikan kepada poktan di Kabupaten Blitar.

“Jadi kemarin itu mendapatkan bantuan pompa air dan selangnya. Sesuai dengan kemarin yaitu apel terkait dengan alat dan mesin pertanian (alsintan),” kata Kabid Prasarana DKPP Kabupaten Blitar, Mat Safi’i, Rabu, 24, April 2024.

Baca Juga: Usai Atasi Stunting dengan Berbagai Pelatihan, DKPP Kabupaten Blitar Kampanyekan Stop Boros Pangan

Mat Safi’i menyampaikan, jumlah bantuan pompa air yang diterima Kabupaten Blitar sebanyak 23 unit pompa air. Kini para poktan disegerakan mendapatkan unitnya agar segera bisa digunakan di lahan persawahan.

Rapat koordinasi yang digelar DKPP Kabupaten Blitar bersama stakeholder terkait di ruang rapat DKPP Kabupaten Blitar, Senin, 22 April 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Pompanisasi itu, kata dia, ada hal yang perlu dijalankan. Dia menjelaskan, pertama terkait pompa air, sedangkan yang kedua terkait irigasi perpompaan. Dua hal tersebut harus ada agar pompanisasi bisa berjalan dengan baik.

“Jadi kalau di sini, terkait pompa air ditangani bidang sarana, kalau terkait irigasi perpompaan saya yang menangani, yakni bidang prasarana,” ungkapnya.

Menurutnya, terkait irigasi perpompaan kini juga bakal dibangun di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Blitar. Pihaknya masih akan meninjau ke lapangan terkait kelayakan pemberian irigasi perpompaan.

“Jadi kalau memang layak, maka tempat tersebut bakal dibangun irigasi perpompaan. Namun sebaliknya, apabila tidak layak maka pembangunan akan dialihkan ke titik lain yang memenuhi syarat,” ungkapnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *