Bertemu Siswa di Gresik, Legislator Puji Semangat Literasi Siswa

Gresik, serayunusantara.com – Tim Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI mengunjungi SMPN 34 Gresik dan SDN 9 Gresik. Saat bertemu dengan siswa, Wakil Ketua Komisi X Hetifah Sjaifudian memuji semangat siswa dalam meningkatkan literasi digitalnya.

Diketahui, melalui bantuan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa sekolah di Gresik, termasuk SMP 34 dan SD 9 Gresik mendapatkan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berupa 15 unit chromebook. Sebanyak 15 unit chromebook tersebut dimanfaatkan guru menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan literasi digital siswa.

“Dari kunjungan ini tentunya kita bisa melihat langsung ya bagaimana semangat anak-anak kita, adik-adik dari mulai SD, SMP pun untuk bisa meningkatkan literasi digital mereka,” ujar Hetifah seperti dilansir dari laman DPR RI, di Gresik, Jawa Timur, Kamis (16/11/2023).

Dalam kunjungan tersebut, Hetifah dan tim kunjungan Komisi X berkesempatan menyapa siswa SDN 9 Gresik di kelas yang terlihat sedang belajar mengoperasikan perangkah chromebook. Ia pun menyapa siswa dengan hangat. “Halo semuanyaa!!’ pada seneng ya pakai komputer, jago-jago banget ya padahal ini SD loh ya,” sapa Legislator Dapil Kalimantan Timur itu.

Baca Juga: Sembilan Anggota DPR RI Terima MKD Awards 2023

Lebih lanjut, beberapa hal yang masih perlu diperhatikan dalam peningkatan literasi digital, menurut Hetifah adalah ketersediaan sarana penunjang TIK, seperti akses listrik dan internet, maintenance atau perawatan yang baik bagi setiap perangkat yang ada, hingga sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan terampil dalam mengoperasikan perangkat TIK yang ada.

“Perangkatnya penting, mungkin kecukupannya penting, tapi juga pemanfaatannya penting. Ada perangkat tapi kalau kurang dimaksimalkan juga sayang, jadi nganggur atau mangkrak. Belum lagi kalau pemeliharaannya, jadi kami juga melihat di beberapa daerah pun ada yang masih belum termanfaatkan secara maksimal,” sebut Hetifah.

“Jikalau terjadi kerusakan sebenarnya kita juga mengharapkan ada tenaga-tenaga di sekolah yang terampil untuk bisa memastikan bahwa setiap perangkat itu bisa digunakan setiap saat anak-anak membutuhkan. Bahkan guru-guru juga banyak yang menggunakan,” tutup Hetifah. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *