Jatim, serayunusantara.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur merespons cepat bencana tanah longsor yang melanda Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Senin sore (19/5/2025).
Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penilaian dampak setelah menerima laporan kejadian. Pada Selasa pagi (20/5/2025), bersama gabungan tim dari BPBD Trenggalek, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan, mereka mulai membersihkan material longsor yang menghalangi akses jalan.
Untuk mempercepat penanganan, BPBD Jatim mengerahkan alat berat dari berbagai instansi, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Trenggalek. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, bersama Kalaksa BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, turun langsung memantau lokasi, khususnya di titik puncak longsoran.
Menurut laporan Pusdalops BPBD Jatim, setidaknya 12 rumah terdampak dan 5 rumah tertimbun—3 di RT 16 dan 2 di RT 15 RW 07 Dusun Kebonagung. Sebanyak 26 warga (13 laki-laki, 13 perempuan) mengungsi di Paseban Desa Depok, sementara 6 warga RT 16 dilaporkan hilang, antara lain Mesinem, Nitin, Tulus, Yatini, Yatemi, dan Torik.
Baca Juga: Surabaya Gelar Turnamen Memancing untuk Dongkrak Ekonomi dan Pariwisata
Bencana ini juga menyebabkan sejumlah tiang listrik roboh dan pemadaman aliran listrik. Gatot Soebroto mengkoordinasikan penanganan dengan berbagai pihak, termasuk Dinas PU Bina Marga Trenggalek untuk alat berat dan Dinas Sosial untuk pendirian dapur umum.
Tiga alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor, berasal dari BPBD Trenggalek, Dinas PU Bina Marga Trenggalek, dan BPBD Jombang.
“Kami juga berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca di lokasi bencana,” ujar Gatot dalam keterangan tertulisnya.
Hingga Selasa sore (20/5/2025), akses jalan menuju RT 15 dan RT 16 Dusun Kebonagung mulai dibuka kembali, sehingga proses pencarian dan evakuasi korban dapat berlangsung lebih lancar. (serayu)
