Bupati Irsyad Yusuf “Keluarga Harus Bentengi Anak Agar Tak Jadi Korban Trafficking, Pelecehan Seksual dan Pernikahan Dini”

Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke 39 di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Selasa (08/08/2023) pagi. (Foto: Komkinfo Kabupaten Pasuruan)

Kabupaten Pasuruan, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkab Pasuruan, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengajak seluruh keluarga di Kabupaten Pasuruan untuk bisa menjaga sekaligus membentengi anak-anak agar terhindar dari persoalan trafficking (perdagangan anak), pelecehan seksual hingga pernikahan dini.

Ajakan tersebut disampaikan Bupati Irsyad dalam acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 30 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke 39 di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Selasa (08/08/2023) pagi.

Menurutnya, ketiga persoalan tersebut tak lagi menjadi isu belaka. Namun sudah realitas di depan mata. Sebab banyak faktor yang membuat anak-anak menjadi korban pelecehan seksual, diperjual belikan sampai dinikahkan oleh orang tuanya, meski usianya terbilang anak-anak.

“Persoalan trafficking, pelecehan seksual sampai pernikahan dini. Itu bukan isu belaka. Tapi sebuah realitas di depan kita semua. Sehingga anak-anak sedini mungkin harus selalu kita jaga dan kita bentengi sekuat mungkin. Karena mereka adalah generasi yang akan meneruskan mimpi dan cita-cita kita semua,” katanya.

Baca Juga: KEJURCAB V Pencak Silat Pagar Nusa, Ajang Pengkaderan Atlet Muda Berbakat

Jikalau ditarik garis lurus, ketiga persoalan tersebut memang berbeda kasusnya. Namun apabila diruntut sebab musababnya, salah satunya adalah tidak adanya peran keluarga yang optimal.

Kata Gus Irsyad, peran keluarga sangat penting untuk bagaimana bisa menjembatani kebutuhan maupun kepentingan anak. Namun tetap dalam pengawasan sehingga anak tetap berada di koridor yang benar. Seperti inovasi Rumahku Surgaku dan Wak Mukidin, di situlah keluarga menjadi faktor segalanya.

“Untuk itu momen Harganas dan HAN harus jadi pengingat betapa pentingnya anak untuk mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Kita jembatani apa yang dibutuhkan anak, tapi kita awasi agar mereka tetap dalam koridor yang semestinya. Pendidikan Agama jangan sampai dilewatkan” ucapnya.

Di akhir sambutannya, Gus Irsyad berterima kasih kepada semua pihak, sehingga predikat Kabupaten Layak Anak kategori Nindya, berhasil diraih Kabupaten Pasuruan di tahun ini.

Baca Juga: Sosialisasi DBHCHT, Wakil Bupati Ajak Masyarakat Gempur Rokok Ilegal

Ia berharap agar predikat tersebut bisa terus naik lagi sampai Kabupaten Pasuruan betul-betul menjadi Kabupaten Layak Anak.

“Mudah-mudahan tahun ini Predikat KLA bisa diraih Kabupaten Pasuruan, Amin Ya Robbal Alamin,” singkatnya.

Sementara itu, peringatan Harganas dan HAN kali ini, Gus Irsyad menyerahkan penghargaan kepada tiga kecamatan yang sukses menurunkan angka prevalensi stunting dengan sangat baik, yakni Kecamatan Tosari, Sukorejo dan Gempol.

Selain itu, tiga tim pendamping keluarga berkinerja terbaik juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Pasuruan. Diantaranya TPK Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, TPK Desa Gunung gangsir, Kecamatan Bejiserta TPK Desa Oro-oro ombo wetan, Kecamatan Rembang.

Baca Juga: Terapkan e-Retribusi Jukir Tepi Jalan Umum di Kabupaten Pasuruan

Kategori Partisipasi sebagai akseptor KB Pria tahun 2023 juga menerima apresiasi. Yakni Sofian Hadi Mulyono warga Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen; Kuswandi, warga desa Bulusari Kecamatan Gempol, serta Mochammad Saihu, warga Desa Beji.

Ada pula penyerahan penghargaan Kampung KB Paripurna, Rumah Dataku Paripurna, dan pelatihan Siga terbaik. penyerahan sebanyak 24 sepeda motor  dan bantuan suplemen untuk ibu hamil beresiko tinggi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *