Jatim, serayunusantara.com – Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barraa, menyambut kunjungan tim dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI di Pringgitan Rumah Dinas Bupati.
Kedatangan tim tersebut disambut langsung oleh Gus Bupati, sapaan akrab Muhammad Al Barraa, bersama para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Kunjungan ini dilakukan untuk meninjau lokasi lahan yang direncanakan menjadi pusat pemerintahan baru Kabupaten Mojokerto. Menurut Gus Bupati, wacana relokasi Kantor Pemkab Mojokerto ini bukan hal baru, bahkan telah muncul sejak era kepemimpinan Bupati Mahmud Zein pada 1990-an.
“Rencana ini sudah sejak lama ada, sejak masa Bupati Mahmud Zein, artinya sudah melewati sembilan periode bupati,” jelasnya.
Gus Bupati juga mengungkapkan bahwa perpindahan kantor pemerintahan ini didorong oleh keinginan agar Kabupaten Mojokerto memiliki ibu kota pemerintahan sendiri. Saat ini, kantor Pemkab Mojokerto masih berada di Kota Mojokerto, tepatnya di Jalan Ahmad Yani No. 16, yang secara administratif bukan bagian dari wilayah Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: ULD-PB Resmi Diluncurkan Serentak di Lima Daerah Jatim
“Ini menjadi komitmen kami di Pemkab Mojokerto, karena sudah seharusnya kami memiliki ibu kota atau pusat pemerintahan sendiri,” tegasnya dalam keterangan resmi, Jumat (1/8/2025).
Menanggapi hal tersebut, Asrul Koes selaku perwakilan BRMP Jawa Timur menyampaikan bahwa pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian baik di tingkat provinsi maupun nasional. Harapannya, proses pengadaan lahan di Kecamatan Mojosari dapat mulai dilaksanakan pada 2026.
“BRMP Jatim juga tengah mengejar target pembenihan sebanyak 136 ton tahun ini. Namun, kami sudah berdiskusi dengan pimpinan, dan bila disetujui oleh Kepala Badan, pengadaan tanah untuk kantor baru bisa dimulai pada 2026,” ungkap Asrul. (Serayu)