Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Foto: MPR RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman MPR RI, Pemerintah daerah harus mampu memanfaatkan berbagai peluang yang tercipta dari momentum mudik Lebaran tahun ini. Peningkatan layanan kebutuhan pemudik jadi penentu penyerapan pendapatan daerah di masa libur Lebaran.
“Selain tantangan, jumlah jutaan pemudik ke daerah juga merupakan peluang yang harus mampu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para pemangku kepentingan di daerah,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/4).
Catatan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) memperkirakan perputaran uang selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini mencapai Rp157,3 triliun. Perputaran uang itu menyebar pada sejumlah sektor yang dibutuhkan para pemudik di daerah.
Menurut Lestari, kesiapan dan kreativitas para pemangku kepentingan di daerah dalam mengantisipasi peluang tersebut sangat menentukan besaran aliran pendapatan di masa mudik ini.
Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Kunjungi Kraton Majapahit
Sektor pariwisata, akomodasi, transportasi dan kuliner, tambah Rerie, sapaan akrab Lestari, merupakan sektor yang banyak diakses pada masa libur Lebaran ini.
Sehingga kemudahan akses layanan publik menuju lokasi-lokasi wisata di daerah, tegas Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, merupakan salah satu daya tarik para wisatawan.
Selain itu, tambah Rerie, kesiapan para pengelola lokasi wisata di daerah untuk menghadapi ledakan jumlah pengunjung juga sangat menentukan.
Keamanan dan kelancaran para pemudik berwisata di masa libur Lebaran, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, harus menjadi perhatian bersama pengelola kawasan wisata dan para pemangku kepentingan di daerah.
Baca Juga: Hadiri Kongres Desa Indonesia 2024, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Pembangunan Desa
Rerie sangat berharap berbagai kegiatan masyarakat di masa libur Lebaran ini mampu menjadi bagian upaya anak bangsa ikut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional di tengah berbagai ancaman krisis global.***