DKPP Kabupaten Blitar Dorong Poktan dan KWT untuk Optimalkan Pembibitan Tanaman

Salah satu kelompok tani di Kabupaten Blitar. (Foto: DKPP Kabupaten Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Kelompok Tani (Poktan) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) sering dianggap sepele perannya. Padahal keduanya bisa menjadi garda dalam menghasilkan komoditas unggulan pertanian.

Melansir dari laman Pemkab Blitar, di Kabupaten Blitar salah satu sektor prioritas adalah pertanian. Sektor pertanian di Kabupaten Blitar meliputi: tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan, dan perikanan.

Sektor pertanian merupakan sektor prioritas terhadap nilai PDRB Kabupaten Blitar yang mencapai 47%. Di perkirakan pada beberapa dasawarsa ke depan sektor pertanian masih mendominasi di bandingkan dengan sektor lain mengingat kultur dan kondisi geografi di Kabupaten Blitar sangat mendukung perkembangan sektor pertanian.

Berkaitan dengan hal tersebut yang perlu dipikirkan dan dicarikan terobosan inovasi adalah bagaimana hasil-hasil pertanian tersebut tidak hanya di pasarkan dalam bentuk bahan mentah sehingga dapat menambah nilai ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Blitar.

Oleh karena itu, untuk masa yang akan datang diperlukan stimulasi terhadap sektor industri pengolahan sehingga dapat mengisi kekosongan ruang usaha antara produksi bahan mentah yang dihasilkan sektor pertanian dengan pemasaran.

Upaya mendorong Poktan dan KWT 

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar sendiri telah mendorong Poktan dan KWT di Bumi Penataran agar terus mengoptimalkan pembibitan tanaman. Sehingga bisa menghasilkan bibit yang berkualitas.

Baca Juga: Penyuluh Pertanian di Kabupaten Blitar Dapat Pelatihan Peningkatan Kapasitas dari Inspektorat

Kabid Sarana Tanaman Pangan dan Holtikultura DKPP Kabupaten Blitar, Hikma Wahyudi kepada serayunusantara.com, Rabu (22/11/2023) menyambut baik apabila ada Poktan dan KWT yang punya inisiatif membuat pembibitan sendiri.

“Jadi mereka bisa memantau tumbuh kembang tanaman itu mulai dari awal hingga pemanenan,” ujar Hikma.

Baca Juga: Bangkitkan Semangat Pertanian Hortikultura dengan Tanam Brokoli Organik di Desa Tulungrejo

Hikma mengatakan, upaya pengoptimalan pembibitan itu bisa dilakukan melalui peran Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) yang bertugas mendampingi petani. Sebab, mereka bersinggungan langsung dengan Poktan dan KWT di lapangan.

Menurutnya, Ibu-ibu KWT ini bagus sekali apabila bisa berperan dalam pembibitan tanaman, lahan-lahan yang sempit dapat disulap menjadi lahan produktif untuk budidaya pertanian.

“Saat ini dalam berbudidaya tanaman pangan dan holtikultura lebih mudah, sebab masyarakat bisa menanam di halaman rumah. Sehingga tidak perlu kesulitan mencari lahan,” ungkap Hikma.

Hikma mencontohkan, tanaman-tanaman yang bisa ditanam di halaman rumah, dan bisa dilakukan pembibitan secara mandiri. Tanaman yang dimaksud adalah sawi, bayam, maupun kangkung.

“Sehingga hasilnya itu nanti bisa digunakan minimal untuk memenuhi kebutuhan pangan. Kemudian juga bisa dijual, lalu bisa dimanakah untuk kebutuhan KWT ataupun Poktan,” kata dia.

Hikma berharap, melalui pembibitan DNA budaya tanaman secara mandiri bisa meningkatkan kebutuhan gizi keluarga dan nantinya menyejahterakan masyarakat Kabupaten Blitar. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *