Guncangan Gempa 5,3 SR Di Palu Tidak Berpotensi Tsunami dan Likuefaksi

BMKG memperkirakan pusat gempa bumi terletak di sekitar 42,8 km tenggara Kota Palu, dengan magnitudo (M5,3) pada kedalaman 10 km (Foto: Kementerian ESDM RI)

Palu, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kementerian ESDM RI, “Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan telah terjadi gempa bumi terjadi pada hari Minggu, tanggal 6 Agustus 2023, pukul 17:09:22 WIB. BMKG memperkirakan pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 120,16 BT dan 1,14 LS, berjarak sekitar 26,10 km tenggara Kota Bora (Ibu kota Kabupaten Sigi) atau sekitar 42,8 km tenggara Kota Palu, dengan magnitudo (M5,3) pada kedalaman 10 km,” Kepala PVMBG Hendra Gunawan, Minggu (6/8).

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Morfologi wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa perbukitan bergelombang hingga terjal, lembah dan dataran bergelombang,”lanjut Hendra.

Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, Hendra memperkirakan, kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sesar normal berarah barat laut – tenggara. Menurut data BG terdapat sesar berarah barat laut – tenggara di sekitar lokasi pusat gempa bumi.

“Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi dan sebagian lainnya pada KRB gempa bumi menengah. Kejadian gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat,”jelas Hendra.

Baca Juga: Pemerintah Berharap Hilirisasi Menjangkau UMKM Lebih Luas

Sehubungan dengan tejadinya gempa ini, Kepala PVMBG meminta masyarakat untuk tetap tenang dan waspada kemungkinan terjadinya gempa susulan.

“Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi,”pinta Hendra.

Hendra juga meminta, bagi penduduk yang rumahnya mengalami kerusakan agar mengungsi ke tempat aman sesuai dengan arahan dari BPBD setempat. Bangunan di Kabupaten Sigi harus dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi guna menghindari dari risiko kerusakan, dan harus dilengkapi dengan jalur serta tempat evakuasi.

“Oleh karena wilayah Kabupaten Sigi tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi melalui mitigasi struktural dan non struktural,”pungkas Hendra. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *