Blitar, serayunusantara.com – Tren membeli kacamata secara online semakin diminati anak muda di Blitar. Harga yang jauh lebih terjangkau dibanding optik konvensional menjadi alasan utama mengapa banyak konsumen beralih ke platform digital.
Dalam beberapa bulan terakhir, unggahan review kacamata online kerap berseliweran di media sosial, mendorong tren belanja yang lebih hemat.
Di marketplace, frame kacamata bisa ditemukan mulai harga Rp 30.000 hingga Rp 150.000, lengkap dengan lensa minus standar.
Sementara di optik, harga satu set kacamata umumnya mulai dari Rp 150.000 hingga jutaan rupiah, tergantung jenis lensa dan kualitas frame.
Perbedaan harga yang signifikan ini membuat banyak pelajar, mahasiswa, hingga pekerja muda memilih opsi belanja online.
Baca Juga: Blitar dan Tren Laundry Ekspres: Ketika Kecepatan Mengalahkan Kesempurnaan
Namun demikian, optik tetap memiliki keunggulan utama: layanan cepat dan pemeriksaan mata profesional.
Proses pengukuran minus di optik dapat dilakukan hanya dalam hitungan menit, dan kacamata bisa selesai pada hari yang sama.
Hal ini tidak bisa didapatkan ketika membeli secara online, karena proses pengiriman membutuhkan waktu beberapa hari.
Salah satu pembeli, Hana (22), mengungkapkan alasannya memilih kacamata online.
“Murah banget dan pilihannya banyak. Tapi kalau lagi butuh cepat ya tetap ke optik, soalnya langsung jadi,” ujarnya.
Pelaku industri optik di Blitar menyadari tren ini dan mulai menawarkan paket harga lebih variatif agar tetap kompetitif. Beberapa optik juga berupaya memperkuat layanan, seperti pemeriksaan mata gratis dan garansi lensa.
Meski harga menjadi daya tarik utama belanja online, kebutuhan akan layanan cepat dan akurasi pengukuran membuat optik tidak kehilangan peminat.
Dua pilihan ini kini berjalan berdampingan, memberi konsumen keleluasaan memilih berdasarkan kebutuhan. (Fis/Serayu)













