Indonesia Tunjukkan Konservasi Mangrove pada Delegasi World Water Forum 2024

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Senin (20/5). (Foto: Tim Komunikasi Publik WWF ke-10)

Bali, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 mengunjungi Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Bali, Senin (20/5).

Tahura merupakan kawasan rehabilitasi dan konservasi hutan mangrove yang mengimplementasikan prinsip ajaran Bali, Tri Hita Karana, yang mengedepankan keseimbangan hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam.
Berbeda dari saat KTT G20 tahun 2022 lalu, Presiden RI dan pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 tidak menanam mangrove (bakau) secara langsung, melainkan memberikan bibit pohon kepada anak-anak sebagai simbol generasi penerus yang akan melanjutkan upaya konservasi lingkungan.
”Kegiatan penyerahan bibit dan penanaman pohon di Tahura merupakan pencerminan tekad bersama untuk memajukan kerja sama dan aksi nyata untuk pembangunan global,” demikian ungkap Presiden Joko Widodo.
Kepala Negara mengajak delegasi memasuki area Tahura yang terletak di sepanjang muara yang didukung dengan teknologi kelistrikan pembangkit tenaga surya.
Fasilitas itu dilengkapi dengan area panel surya yang berfungsi sebagai landasan pembangkit listrik di berbagai area konservasi mangrove.
Keberadaan panel surya di Tahura Ngurah Rai diadopsi dari proyek panel surya Cirata yang merupakan proyek gabungan antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab, diluncurkan di Provinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu.
World Water Forum ke-10 mengusung tema “Air untuk Kesejahteraan Bersama” yang mencerminkan perwujudan konkret komitmen Indonesia dan dunia dalam penanganan perubahan iklim, melalui aksi nyata pembangunan ekonomi hijau dan konservasi lingkungan secara berkelanjutan.
Tanaman mangrove yang terbentang luas di kawasan Tahura Ngurah Rai dipandang sangat penting untuk menunjang ekosistem dan kesejahteraan manusia, menyaring dan mengatur siklus air tawar serta menjadi solusi menghadapi ancaman perubahan iklim dan kepunahan keanekaragaman hayati.
Presiden Joko Widodo menekankan besarnya potensi hutan mangrove yang mampu menyerap dan menyimpan karbon 4-5 kali lebih tinggi daripada hutan biasa, dan dapat mendukung peningkatan kelangsungan hidup masyarakat pesisir.
Penataan kawasan Hutan Mangrove Tahura Bali diresmikan Presiden Joko Widodo pada awal Februari 2023, bersamaan dengan peresmian Bendungan Danu Kerthi Tamblang di Kabupaten Buleleng.
Dalam kunjungan itu, Presiden RI dan para pemimpin negara peserta World Water Forum ke-10 juga melihat dan mendapatkan penjelasan mengenai proyek Cirata Solar Panel, pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara, kerja sama Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab (PEA).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *