Inovasi Lurah Begadung Tangani Kasus Stunting

Giat sosialisasi dan gerakkan masyarakat Begadung peduli stunting (Foto: Portal Informasi Pemkab Nganjuk)

Nganjuk, serayunusantara.com – Melansir dari laman Portal Informasi Pemkab Nganjuk, Penanganan stunting saat ini menjadi fokus program pembangunan Pemerintah Pusat juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk. Percepatan penurunan stunting merupakan program yang paling penting karena terkait pembangunan manusia Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan.

Program percepatan penurunan stunting merupakan program prioritas dari Presiden Joko Widodo, yang saat ini juga tengah menjadi fokus dari Pemkab Nganjuk.

Hal ini seperti yang disampaikan Lurah Begadung, Tri Setyo Wahyuni, pada acara Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Nganjuk dengan tema “Peran Perempuan Lintas Agama dalam Penanganan Stunting Guna Mempersiapkan Generasi Unggul,” pada Selasa (15/8/2023) di Aula Pertemuan Kelurahan Begadung.

Penanganan stunting saat ini menjadi konsen atau fokus perhatiannya sebagai Lurah. Bagi Lurah Perempuan yang baru menjabat 2 bulan di Kelurahan Begadung tersebut, stunting menjadi permasalahan serius untuk segera ditanganinya.

Baca Juga: Pemkab Nganjuk Ikut Entry Meeting Pemeriksaan Kinerja Upaya Percepatan Penurunan Stunting

“Di Kelurahan Begadung saat ini ada 16 kasus anak stunting. Masih sangat besar di Kecamatan Nganjuk. Ini mejadi PR (Pekerjaan Rumah/Dinasnya) saya sebagai Lurah Begadung agar dapat segera mengatasi masalah Stunting,” beber Lurah Yuni, sapaan akrabnya.

Caranya? selain memberikan pendampingan dan sosialisasi tentang bahaya stunting, pihaknya akan aktif turun ke lapangan, mengecek kondisi masyarakatnya yang terkena stunting. Semua stakeholder akan dilibatkan. Harus bisa berpikir dan bertindak inovatif untuk memecahkan masalah yang ada.

“Nyuwun sewu, nanti saya juga akan Ngemis (memohon kerelaan) ke panjenengan semua, mengajak masyarakat Kelurahan Begadung agar ikut membantu dan peduli stunting. Khususnya bagi mereka yang mampu. Tidak dalam bentuk uang tapi bentuk barang,” terangnya.

Kata Lurah Yuni, nantinya barang yang akan diberikan, bisa langsung disalurkan kepada keluarga stunting. Saat ini diakui Lurah Yuni, pihaknya juga sedang memulai program yang digagas oleh kader di Kelurahannya. Yakni, satu anak stunting mendapatkan 4 butir telur dan 4 kotak susu, dalam satu minggu.

Baca Juga: Bakesbangpol Meriahkan Gerakan Pembagian 10 Juta Bendera Merah Putih

“Satu bulan anak stunting di Kelurahan Bagedung mendapatkan 16 butir telur dan 16 kotak susu. Ini bentuk ikhtiar kita bersama,” tandas Yuni, menyebut dana tersebut diambilkan dari swadaya masyarakat, Yuni mengajak masyarakat Begadung untuk ikut partisipasi aktif mendukung program tersebut.

“Semoga program ini akan terus belanjut, berjalan lancar, agar stunting di Kelurahan Begadung bisa teratasi dan hilang. Stunting zero!” serunya.

Menjadi Lurah Perempuan tidak menyurutkan semangat Yuni untuk terjun langsung pada masyarakat. Meminta langsung dengan ngemis, bagi Yuni, tidak mematahkan semangatnya untuk ngegugah (menggugah) empati, simpati dan sikap kepedulian warga terhadap stunting di lingkungannya.

Kemudian, selain dengan turun langsung pada masyarakat, pihaknya juga tengah mencoba program barunya dengan menyapa langsung anak-anak usia dini di Kelurahan Begadung.

Baca Juga: Cegah Diare dan Stunting pada Balita, Gencarkan Imunisasi Rotavirus

Tujuannya, untuk memberikan edukasi dini tentang makanan sehat, dan pola hidup sehat. “Kita datang langsung dengan membawa susu kotak untuk anak-anak,” tambahnya.

Lurah Perempuan tersebut yakin, Kabupaten Nganjuk, khususnya Kelurahan Begadung, Kecamatan Nganjuk, dapat terbebas dari Stunting.

“Tentunya dengan semangat dan kerjasama kita bersama. Antara Pemerintah juga masyarakatnya,” imbuh Lurah yang juga aktif sebagai Master of Ceremony (MC) di Kabupaten Nganjuk tersebut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *